Selasa, 19 November 2019

KISI-KISI PAS GANJIL TP. 2019/2020 MP. SKI KELAS 8

KISI-KISI PAS GANJIL TP. 2019 – 2020 MP. SKI KELAS 8 Diharapkan Siswa dapat : 1. Menentukan faktor yang mendorong kemunduran Dinasti Umayyah 2. Menyebutkan fungsi dari Bait Al Hikmah 3. Memunculkan isu utama yang dimunculkan para propagandis 4. Menentukan tahun berdirinya Dinasti Abbasiyah 5. Menentukan khalifah pertama Dinasti Abbasiyah 6. Menentukan usaha Khalifah Abu Abbas As Saffah 7. Menentukan pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah 8. Menyebutkan khalifah yang membawa kejayaan Dinasti Abbasiyah 9. Menyebutkan salah satu propagandis dalam usaha mendirikan dinasti Bani Abbasiyah 10. Menentukan khalifah terakhir Dinasti Umayyah 11. Menentukan nama panglima bangsa Mongol yang menyerang Dinasti Abbasiyah 12. Menentukan nama ibunda khalifah Abu Ja’far Al Mansyur 13. Menunjukkan nama ayahanda khalifah Abu Ja’far Al Mansyur 14. Menentukan usia Abu Ja’far Al-Mansyur menjadi khalifah Bani Abbasiyah 15. Menjelaskan arti Qadhi sebagai lembaga administrasi pemerintahan 16. Menentukan hubungan politik luar negeri Abu Ja’far Al-Mansyur 17. Menentukan nama pelawak pada masa khalifah Harun Al-Rasyid 18. Menyebutkan jabatan pertama yang diemban oleh Harun Al – Rasyid sebelum menjadi khalifah 19. Menentukan lembaga studi yang berfungsi sebagai pusat diskusi yang dibentuk pada masa khalifah Al-Makmun 20. Menyebutkan lembaga yang dibangun pada masa pemerintahan khalifah Harun Al-Rasyid 21. Menentukan bendungan yang dibangun pada masa khalifah Harun Al-Rasyid 22. Menentukan lembaga yang mengatur kebijakan keluar masuknya uang negara pada masa dinasti Bani Abasiyah 23. Menentukan nama pemimpin lembaga terjemah padamasa khalifah Harun Al – Rasyid 24. Menentukan nama bangunan masjid yang dibangun pada masa khalifah Harun Al-Rasyid di Bagdad 25. Menyebutkan 3 usaha Khalifah Harun Ar Rasyid ketika memimpin Dinasti Abbasiyah 26. Menentukan nama Ilmuwan Muslim di bidang ilmu Kedokteran yang merupakan penemu pertama Ensiklopaedia Kedokteran 27. Menentukan karya monumental Ibnu Sina di bidang ilmu Kedokteran pada masa dinasti Abbasiyah 28. Menyebutkan julukan Ar-Razi di dunia Barat 29. Menentukan nama Ilmuwan Muslim di bidang Filsafat yang merupakan Filosof Muslim pertama 30. Menentukan bidang ilmu dari pada Ilmuwan Muslim Jabir bin Hayyan pada masa Dinasti Abbasiyah 31. Menyebutkan karya monumental Al-Ghazali di bidang ilmu-ilmu Agama pada masa Dinasti Abbasiyah 32. Menyebutkan nama Ilmuwan Muslim pada masa Dinasti Abbasiyah yang mendapat julukan “lautan tak bertepi”. 33. Menyebutkan nama Ilmuwan Muslim di bidang Ilmu Bumi pada masa Dinasti Abbasiyah yang merupakan ahli ilmu bumi pertama dalam sejarah Islam 34. Menentukan nama Ilmuwan Muslim pertama di bidang Astronomi 35. Menyebutkan nama kitab hadits karya Imam Bukhari 36. Menentukan sebutan Enam Kitab Induk Hadits karya Ulama hadits pada masa Dinasti Abbasiyah 37. Menentukan sebutan isi atau kandungan hadits 38. Menyebutkan nama perawi hadits yang bergelar AsSyaikhoni 39. Menyebutkan ilmu pengetahuan Agama yang berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah 40. Menyebutkan nama Empat Ulama Fiqh pada masa Dinasti Abbasiyah 41. Menyebutkan nama kitab Fiqh yang merupakan karya monumental Imam Malik 42. Menyebutkan metode penafsiran dengan cara menafsirkan ayat dengan ayat, hadits, dan penjelasan para Sahabat 43. Menentukan nama tokoh Tafsir bil Ma’tsur 19. 44. Menyebutkan nama Ulama Tafsir pengarang kitab Tafsir Jami al-Bayan 45. Menjelaskan keteladanan yang dapat diambil dari para tokoh Ilmuwan Muslim pada masa Dinasti Abbasiyah 46. Menyebutkan nama Khalifah Dinasti Abbasiyah yang membangun masjid Samarra di Bagdad 47. Menentukan letak pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah 48. Menyebutkan tiga Ilmuwan Muslim di bidang kedokteran pada masa Dinasti Abbasiyah 49. Menyebutkan tiga ilmu pengetahuan Agama yang berkembang pada masa Dinasti Abasiyah 50. Menjelaskan pengetian Tafsir bil Ma’tsur SaduddinAtazani.Blogspot.Com

KISI-KISI PAS GANJIL TP. 2019/2020 MP. SKI KELAS 7

KISI-KISI PAS GANJIL TP. 2019/20120 MP. SKI KELAS 7 1. Disajikan kepercayaan dan keyakinan masyarakat Arab sebelum datangnya Islam. Siswa dapat menentukan nama sesembahan suku Hamdan. 2. Disajikan kepercayaan dan keyakinan masyarakat Arab sebelum datangnya Islam. Siswa dapat menentukan nama sesembahan suku Ka’ib 3. Disajikan nama tokoh Quraisy. Siswa dapat menentukan salah satu nama tokoh Quraisy yang menyembah berhala. 4. Disajikan nama tokoh Quraisy. Siswa dapat menunjukkan nama tokoh Quraisy yang menyebarkan ajaran Tauhid yang dibawa oleh nabi Ibrahim as. 5. Disajikan nama kerajaan di Jazirah Arab sebelum Islam. Siswa dapat menentukan salah satu nama kerajaan di Jazirah Arab yang berdiri sebelum datangnya Islam. 6. Disajikan nama jabatan tinggi suku Quraisy. Siswa dapat menginformasikan pengertian Jabatan liwa 7. Disajikan nama jabatan tinggi suku Quraisy yang berkenaan dengan urusan Ka’bah . Siswa dapat menginformasikan nama jabatan tinggi suku Quraisy pada bidang Ketua Dewan. 8. Disajikan nama jabatan tinggi suku Quraisy. Siswa dapat menentukan nama jabatan penjaga mata air zamzam. 9. Disajikan nama jabatan tinggi suku Quraisy. Siswa dapat menentukan nama jabatan Administrasi Keuangan suku Quraisy. 10. Disajikan wahyu yang pertama kali diturunkan. Siswa dapat menentukan nama wahyu yang pertama kali diturunkan. 11. Disajikan Surah dan ayat dari al-Qur’an yang pertama kali diturunkan . Siswa dapat menentukan nama Surah dan ayat dari al-Qur’an yang pertama kali diturunkan oleh Allah swt. 12. Disajikan Surah dari al-Qur’an yang berkaitan dengan permulaan dakwak nabi Muhammad saw. Siswa dapat menentukan nama Surah dari al-Qur’an yang kedua diturunkan oleh Allah swt. 13. Disajikan Surah dari al-Qur’an yang berkaitan dengan permulaan dakwak nabi Muhammad saw. Siswa dapat menentukan nama Surah dan ayat dari al-Qur’an yang berkaitan dengan perintah dakwah secara Sirr. 14. Disajikan Surah dari al-Qur’an yang berkaitan dengan permulaan dakwak nabi Muhammad saw. Siswa dapat menentukan nama Surah dan ayat dari al-Qur’an yang berkaitan dengan perintah dakwah secara Jahr. 15. Disajikan pola dakwah nabi Muhammad Saw. Siswa dapat menentukan salah satu nama Assabiqunal Awwalun 16. Disajikan prioritas dakwah nabi Muhammad Saw. Siswa dapat menentukan salah satu prioritas dakwah nabi Muhammad Saw. 17. Disajikan faktor-faktor ditolaknya dakwah nabi Muhammad Saw. Siswa dapat menentukan faktor-faktor ditolaknya dakwah nabi Muhammad saw. di Mekkah. 18 .Disajikan pola dakwah nabi Muhammad Saw. Siswa dapat menentukan pengertian dakwah Sirriyah. 19. Disajikan perjanjian yang dilakukan oleh nabi Muhammad Saw. dengan orang-orang Yasrib. Siswa dapat menyebutkan isi perjanjian Aqobah pertama. 20. Disajikan pola dakwah nabi Muhammad Saw. Siswa dapat menentukan nama pemimpin pasukan Hijrah ke Habsyi. 21. Disajikan pola dakwah nabi Muhammad Saw.. Siswa dapat menginformasikansalah nama raja Habsyi yang menerima masyarakat Mekkah yang berhijrah. 22. Disajikan pola dakwah nabi Muhammad Saw. Siswa dapat menentukan nama tempat ditolaknya Hijrah nabi dan para sahabat. 23. Siswa dapat menentukan generasi awal pemeluk Islam. 24. Disajikan pola dakwah nabi Muhammad saw. Siswa dapat menentukan nama golongan awal yang menerima dakwah nabi Muhammad Saw. 25. Disajikan pola dakwah nabi Muhammad saw. Siswa dapat menentukan bentuk tantangan dan rintangan dakwah nabi Muhammad Saw. 26. Disajikan pola dakwah nabi Muhammad Saw. Siswa dapat menyebutkan isi perjanjian Aqobah II 27. Peserta didik dapat mengidentifikasi agama yang dianut orang Madinah sebelum datangnya Islam 28. Peserta didik dapat menunjukkan nama-nama suku yang sering berselisih di kota Madinah 29. Peserta didik dapat menunjukkan pengertian hijrah menurut istilah 30. Disajikan pola dakwah nabi Muhammad Saw. Siswa dapat menyebutkan alasan nabi Muhammad Hijrah ke Thoif 31. Peserta didik dapat menunjukkan nama sahabat nabi yang menggantikan nabi Muhammmad SAW di tempat tidurnya 32. Peserta didik dapat menunjukkan tempat persembunyian nabi ketika hendak hijrah ke Madinah 33. Peserta didik dapat menunjukkan nama perjanjian yang dilakukan orang Anshor, Muhajirin dan masyarakat Yahudi Madinah 34. Peserta didik dapat mengidentifikasi nama peperangan yang terjadi pada tahun 3 H 35. Peserta didik dapat menunjukkan nama kota Madinah sebelum nabi hijrah 36. Peserta didik dapat menunjukkan sebutan penduduk Madinah yang menerima hijrah nabi 37. Peserta didik dapat menentukan sahabat yang hijrah ke Madinah bersama Nabi Muhammad SAW 38. Pesertadidikdapatmenunjukkannama masjid yang pertama kali dibangun di kota Madinah 39. Peserta didik dapat menyebutkan 3 langkah dakwah nabi Muhammad SAW di kota Madinah 40. Peserta didik dapat mengidentifikasi hikmah dari misi nabi Muhammad SAW ke Thaif 41. Disajikan pola dakwah nabi Muhammad Saw. Siswa dapat menentukan nama-nama As-saabiquunal Awwaluun melalui dakwahnya Abubakar As-Syiddiq 42. Peserta didik dapat menunjukkan jumlah pasukan Islam yang meninggal pada perang Uhud 43. Peserta didik dapat menjelaskan sebab kekalahan pasukan Islam pada Perang Uhud 44. Peserta didik dapat menunjukkan tahun terjadinya perang Khandak 45. Peserta didik dapat menunjukkan tahun terjadinya perjanjian Hudaibiyah 46. Peserta didik dapat mengidentifikasi peristiwa penting yang terjadi pada tahun 8 H 47.Peserta didik dapat menunjukkan arti dari haji wada 48. Peserta didik dapat menunjukkan tahun dilaksanakannya haji Wa’da 49. Peserta didik dapat mengidentifikasi hikmah dari misi nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat Madinah 50. Peserta didik dapat mengidentifikasi keteladanan dari perjuangan dakwah nabi di Madinah 51. Peserta didik dapat menentukan jumlah peperangan yang diikuti Nabi Muhammad SAW 52. Peserta didik dapat menentukan alasan yang paling benar Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah SaduddinAtazani.Blogspot.Com

KISI-KISI PAS GANJIL 2019/2020 ALQUR'AN HADITS KELAS 9

KISI-KISI PAS GANJIL KELAS 9 TP. 2019 – 2020 MP. ALQUR'AN HADITS 1. Siswa dapat menunjukkan jumlah mad silah. 2. Siswa dapat menunjukkan panjang bacaan mad badal. 3. Disajikan sebuah ayat, siswa dapat menunjukkan cara membaca mad silah thawilah. 4. Disajikan beberapa penggalan ayat, siswa dapat menunjukkan mad silah yang dibaca dua harakat. 5. Siswa dapat menunjukkan pengertian mad silah qashirah. 6.Siswa dapat menunjukkan contoh bacaan mad farqi. 7. Disajikan Illustrasi, siswa dapat menunjukkan hukum bacaan mad silah yang dibaca panjang 4 harakat . 8.Disajikan Ilustrasi, siswa dapat menunjukkan contoh bacaan mad badal. 9.Siswa dapat menunjukkan pengertian mad tamkin. 10. Disajikan beberapa penggalan ayat, siswa dapat menunjukkan ayat yang termasuk contoh bacaan mad silah qasirah. 11. Disajikan pernyatan, siswa dapat menentukan definisi mad silah thawilah. 12. Disajikan tabel ayat, siswa dapat menentukan ayat yang termasuk contoh bacaan mad silah qasirah. 13. Siswa dapat menentukan fungsi mad farqi. 14. Disajikan sebuah ayat, siswa dapat menunjukkan contoh hukum bacaan mad tamkin. 16. Siswa dapat menentukan yang bukan contoh bacaan mad silah 17. Disajikan kata القاعة, siswa dapat menunjukkan asal kata القاعة tersebut. 18. Disajikan terjemahan ayat surah Al-Qari’ah. siswa dapat menunjukkan lafadz ayat yang sesuai dengan terjemahan tersebut. 19. Siswa dapat menunjukkan lafadz ayat surah Al-Qari’ah ayat kesepuluh 20. Disajikan ayat surah Al-Qari’ah, siswa dapat menunjukkan terjemahan ayat tersebut. 21. Siswa dapat menunjukkan lafadz ayat surah Al-Qari’ah ayat keenam. 22. Disajikan beberapa penggalan ayat surah Al-Qari’ah, siswa dapat menentukan ayat yang ada kaitannya dengan hukum sebab akibat dari ayat tersebut. 23. Disajikan ayat dari surah Al-Qari’ah, siswa dapat menunjukkan isi kandungan ayat tersebut. 24. Disajikan sebuah illustrasi dari ayat surah Az-Zalzalah, siswa dapat menunjukkan ayat yang sesuai dengan illustrasi tersebut. 25. Disajikan terjemahan ayat surah Az-Zalzalah, siswa dapat menentukankan ayat yang sesuai dengan terjemahan tersebut. 26. Siswa dapat menunjukkan pengertian kiamat kubra. 27. Disajikan ayat dari surah Az-Zalzalah, siswa dapat menunjukkan arti kata yang bergaris bawah dari ayat tersebut. 28. Siswa dapat menunjukkan keterkaitan antara surah Al-Qari’ah dan surah Az-Zalzalah. 29. Disajikan ayat dari surah Az-Zalzalah, siswa dapat menunjukkan isi kandungan yang sesuai dengan ayat tersebut. 30. Siswa dapat menunjukkan hikmah yang dapat diambil dari surah Al-Qari’ah dan surah Az-Zalzalah. 31. Siswa dapat menunjukkan ayat yang berhubungan dengan hukum alam dari surah Az-Zalzalah. 32. Siswa dapat menunjukkan cara menjaga kelestarian alam agar tidak terjadi bencana. 33.Siswa dapat menunjukkan penyebab rusaknya alam yang berasal dari manusia. 34. Siswa dapat menentukan arti dari kata “lestari”. 35. Siswa dapat menunjukkan cara menjaga kelestarian lingkungan alam. 36. Disajikan hadis riwayat At-Turmudzi tentang melestarikan alam, siswa dapat menentukan arti kata yang bergaris bawah 37. Disajikan hadis riwayat At-Turmudzi tentang melestarikan alam, siswa dapat menentukan kandungan dari hadis tersebut. 38. Disajikan hadis riwayat Ibnu Majah tentang melestarikan alam, siswa dapat menunjukkan terjemahan yang tepat dari hadis tersebut. 39. Disajikan hadis riwayat Al-Bazar tentang melestarikan alam, siswa dapat menunjukkan perilaku yang sesuai dengan hadis tersebut. 40. Disajikan hadis riwayat Al-Bazar tentang melestarikan alam, siswa dapat menunjukkan larangan yang sesuai dengan kandungan hadis tersebut. 41. Disajikan hadis riwayat At-Turmudzi tentang melestarikan alam, siswa dapat menunjukkan perilaku yang sesuai dengan hadis tersebut. 42. Siswa dapat menunjukkan contoh sikap yang tidak boleh dilakukan terhadap hewan ternak atau peliharaan. 43. Disajikan hadis riwayat Ahmad tentang melestarikan alam, siswa dapat menerjemahkan kata yang bergaris bawah. 44. Disajikan penggalan hadis riwayat Al-Bazar, siswa dapat menunjukkan arti penggalan hadis tersebut dengan tepat. 45. Disajikan illustrasi gambar yang berkaitan dengan isi kandungan hadis melestarikan alam, siswa dapat menunjukkan hadis yang sesuai dengan gambar tersebut. 46. Disajikan beberapa penggalan kata hadis tentang melestarikan alam secara acak, siswa dapat menyusun penggalan-penggalan hadis tersebut dengan tepat. 47. Siswa dapat menentukan hukum dan panjang bacaan mad silah thowilah. 48. Siswa dapat menuliskan contoh bacaan mad farqi dan asal surahnya. 49. Disajikan hadis riwayat At-Turmudzi tentang melestarikan lingkungan, siswa dapat menentukan isi kandungan hadis tersebut dengan tepat. 50. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam surah Az-Zalzalah. 51. Disajikan terjemahan hadis riwayat Al-Bazar, siswa dapat menuliskan hadis yang sesuai dengan terjemahan tersebut. SaduddinAtazani.Blogspot.Com

Rabu, 09 Oktober 2019

DOA PEMBUKAAN LDKS اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ.يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ Ya Allah Ya Wahid…. Engkau yang maha satu dan maha mempersatukan. Kami mohon perkuatlah persatuan persaudaraan diantara kami, janganlah Engkau biarkan ada perpecahan dan perselisihan diantara kami. Kami ingin kuat dalam persatuan itu agar lebih bemanfaat untuk agama, negara dan bangsa ini. . Allahumma Ya Allah Ya Tuhan kami… Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat-Mu, atas segala rahmat dan karunia-Mu yang telah Engkau limpahkan kepada kami, kepada para guru kami, kepada orang-orang tua kami dan kepada orang-orang yang berjasa kepada kami. Allahumma Yaa Allah, Yang Maha Pengampun… Dalam kekhusu’an dan ketundukan hati, kami memohon Ampunan pada Mu atas segala dosa dan kesalahan kami yang pernah kami lakukan. Ya Allah Ya Rabbana… Acara LDKS yang kami laksanakan ini sebagai ungkapan rasa syukur kami, untuk memperoleh ridho-Mu semata, kami mohonkan petunjuk dan bimbinganMu kepada kami agar kami dapat menjalankannya dengan baik. Sehingga kami dapat senantiasa memetik hikmah kebersamaan dalam tindakan dan kreasi kami. Allahumma Ya Allah Ya Karim,… Jadikanlah kami semua yang mengikuti acara LDKS ini memiliki sifat amanah dan jujur dalam hidup dan kehidupan kami. Ya Allah, hanya kepada-Mu kami melakukan pengabdian dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Anugrahkanlah kepada kami tekad, kekuatan, keikhlasan, lindungan, dan bimbingan untuk menjalankan amanah. Ya Allah Ya Ghafur… Engkau yang maha pengampun atas segala dosa, ampunilah dosa kami, dosa orang-orang tua kami, dosa para guru-guru kami, dan dosa para pendahulu kami. Tempatkanlah kami dan mereka semua ini dalam lindungan rahmat dan ampunan-Mu. Ya Allah ya Mujib…. Engkau yang maha mengabulkan doa. Perkenankanlah doa dan permohonan kami. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِي سَكَرَةِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِي تَعَلُّمِنَا وَامْتِحَانِنَا مِنَ النَّاجِحِيْنَ اللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا وَأَفْكَارَنَا وَأَحْسِنْ أَخْلاَقَنَا وَأَحْسِنْ بِالصَّالِحَاتِ أَعْمَالِنَا اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَوْدِعُكَ مَاعَلَّمْتَنَاهُ وَمَاقَرَءْنَاهُ فَارْدُدْهُ اِلَيْنَا عِنْدَحَاجَاتِنَا اِلَيْهِ اللَّهُمَّ إِنَّانَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ رَبَّنَا ظَلَّمْنَا أَنْفُسَنَا فَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ سُبْحاَنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

khutbah jumat tema golongan2 calon shu'ul khotimah

Khutbah I اْلحَمْدُ للهِ --- اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ Jamaah shalat Jumat masjid Nurusshibyan MtsN8 Rahimakumullah Dalam kesempatan khutbah ini, khotib kembali mengajak seluruh jamaah pada umumnya dan khususnya pada diri khotib sendiri agar senantiasa meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT, dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya secara maksimal dan menjauhi seluruh larangan-Nya secara totalitas. Tema khutbah pada Jumat tanggal 27 September 2019 ini adalah Golongan yang dikhawatirkan meninggal dunia dalam keadaan Su’ul khotimah. Jamaah shalat Jumat masjid Nurusshibyan MtsN8 Rahimakumullah Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi A-Haddad dalam salah satu kitabnya berjudul Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr (Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal. 56) beliau menjelaskan tentang lima golongan orang yang dikhawatirkan meninggal dunia dalam keadaan su’ul khatimah sebagai berikut: قَالُوْا: وَأَكْثَرُ مَنْ يُخْشَى عَلَيْهِ سُوْءُ اْلخَاتِمَةِ ، وَاْلعِيَاذُ بِا للهِ، اَلْمُتَهَاوِنُ بِالصَّلاَةِ، وَاْلمُدْمِنُ لِشِرْبِ الخَمْرِ، والعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالَّذِي يُؤْذِي اْلمُسْلِمِيْنَ، وَكَذَالِكَ المُصِرُّوْنَ عَلَى اْلكَبَائِرِ وَاْلمَوْبِقَاتِ، اَلَّذِيْنَ لَمْ يَتُوْبُوْا اِلَى اللهِ مِنْهَا. “Para ulama berkata bahwa orang-orang yang paling dikhawatirkan akan beroleh suúl khatimah (Semoga Allah melindungi kita dari hal itu) adalah orang-orang yang suka melalaikan shalat; mereka yang suka minum-minuman keras; mereka yang durhaka kepada kedua orang tua; mereka yang suka menyusahkan (menzaimi) Muslim lainnya; dan mereka yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa besar, berbagai kekejian dan tidak mau bertobat.” Dari kutipan di atas dapat diuraikan kelima golongan orang yang dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan suúl khatimah sebagai berikut : Golongan pertama, orang-orang yang suka melalaikan shalat. Shalat merupakan amal pertama yang akan dihisab oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalan hadits Nabi SAW yang berbunyi: أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ. “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. (HR. Tirmidzi). Oleh karena itu, hendaklah kita selalu menjaga shalat kita dengan baik. Dalam keadaan seperti apapun, shalat lima waktu khususnya, tidak boleh kita tinggalkan. Prinsip ini hendaknya juga berlaku untuk orang-orang di sekitar kita khususnya keluarga kita sendiri sebab ada perintah dari Allah SWT untuk menjaga diri sendiri dan keluarga dari ancaman siksa api neraka. Shalat menjadi hal utama untuk bisa selamat dari api neraka. Maka barang siapa ibadah shalatnya sangat buruk, dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah. Jamaah shalat Jumat masjid Nurusshibyan MtsN8 Rahimakumullah Golongan kedua, mereka yang suka mengkonsumsi minuman keras. Minum minuman keras hukumnya haram. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut: كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ ، وَكُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ “Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamr adalah haram.” Para pecandu minuman keras disebut juga para pemabuk. Mereka tidak hanya membahayakan dirinya sendiri tetapi juga orang lain. Sering kita mendengar kecelakaan lalu lintas akibat pengendara mabuk. Sering pula kita mendengar atau membaca berita-berita di media bahwa seseorang tewas akibat ditikam dengan pisau oleh seorang pemabuk. Perkembangan sekarang menunjukkan bahwa tidak hanya minuman keras saja yang membahayakan kesehatan mental manusia tetapi juga penyalah gunaan obat-obat bius atau yang dikenal dengan narkoba. Hukum mengkonsumsi narkoba sama dengan minum mimuman keras, yakni sama-sama haram. Maka barang siapa tidak bisa berhenti dari konsumsi minuman keras dan penyalahgunaan narkoba dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah. Jamaah shalat Jumat masjid Nurusshibyan MtsN8 Rahimakumullah Golongan ketiga, mereka yang durhaka kepada kedua orang tua. Durhaka kepada kedua orang tua hukumnya haram dan termasuk dosa besar setelah syirik. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Anas sebagai berikut: سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الْكَبائِرِ قَالَ: الإِشْراكُ بِاللهِ، وَعُقوقُ الْوالِدَيْنِ، وَقَتْلُ النَّفْسِ، وَشَهادَةُ الزّورِ. “ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang dosa-dosa besar. Beliau menjawab, “Menyukutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh seseorang dan kesaksian palsu.” Sangat masuk akal perbuatan durhaka kepada kedua orang tua khususnya terhadap ibu merupakan dosa besar. Hal ini disebabkan karena kelahiran anak manusia ke dunia ini melalui mereka dengan segala jerih payah, risiko dan tanggung jawab dunia akherat yang sangat berat. Perintah berbakti kepada orang tua merupakan wasiat dari Allah SWT sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an, surat Luqman, ayat 14, sebagai berikut: وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali.” Oleh karena itu jika seseorang selalu durhaka kepada kedua orang tua dan tidak mau menerima nasehat dari siapapun untuk berbakti kepada duanya, maka anak atau orang seperti itu dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah. Wahai anak-anakku para siswa MTsN 8 Jakarta jadilah kalian anak-anak soleh yang membanggakan orangtua kalian. Doakan mereka pada tiap waktu dan kesempatan. Niatkan selalu agar mereka memperoleh pahala dari setiap ibadah dan amal soleh yang kalian lakukan. Sungguh sangat menyedihkan bagi orangtua yang memiliki anak yang enggan berdoanya untuknya. Apalagi kesempatan berdoa dan berzikir begitu luas dapat anaknya lakukan seperti pembiasaan yang rutin dilaksanakan di masjid Nurusshibyan MTsN 8 Jakarta ini pada selesai sholat berjamaah zuhur dan sholat lainnya. Jamaah shalat Jumat masjid Nurusshibyan MtsN8 Rahimakumullah Golongan keempat, mereka yang suka menyusahkan (menzalimi) Muslim lainnya. Menzalimi orang lain memang bukan persoalan sepele. Allah SWT sangat memperhitungkan perbuatan zalim yang dilakukan seseorang terhadap seseorang lainnya, apalagi sesama Muslim. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anh sebagai berikut: وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لا يَتْرُكُهُ الله فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرُ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.” Di antara perbuatan-perbuatan zalim manusia kepada manusia lainnya adalah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah tentang berbagai kezaliman yang dapat mengakibatkan kebangkrutan di akherat, yakni:mencaci maki , menuduh atau memfitnah, menghempas/membully, menumpahkan darah , memukul, dll. Oleh karena itu jika seseorang selalu menzalimi orang lain tanpa bisa diingatkan oleh siapapun supaya berhenti, maka orang seperti itu dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah. Jamaah shalat Jumat masjid Nurusshibyan MtsN8 Rahimakumullah Golongan kelima, mereka yang terus menerus melakukan perbuatan dosa besar, berbagai kekejian dan tidak mau bertobat. Kita sering mendengar istilah “Molimo” dalam bahasa Jawa, yang maksudnya adalah perbuatan dosa dengan inisial 5 “M”, yakni: 1. Madon (berzina), 2. Mendem (mabuk-mabukan), 3. Main (berjudi), 4. Madat (mencandu narkoba), dan 5. Maling (mencuri/korupsi). Kelima hal ini merupakan perbuatan maksiat yang keharamannya sangat jelas ditunjukkan di dalam Al-Qur’an. Dalil tentang haramnya berzina ada di dalam surat Al-Isra’, ayat 32, berbunyi: وَ لاَ تَقْرَبُوا الزّنى اِنَّه كَانَ فَاحِشَةً، وَ سَآءَ سَبِيْلاً “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk”). Dalil tentang haramnya mabuk, madat dan judi ada di dalam surat Al-Maidah, ayat 90, berbunyi: إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu.” Sedang dalil tentang haramnya mencuri ada dalam surat Al-Baqarah, ayat 188, berbunyi: وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil." Oleh karena itu barang siapa selalu melakukan dosa-dosa seperti tersebut di atas tanpa bisa diingatkan oleh siapapun supaya bertobat, maka orang seperti itu dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah. Jamaah shalat Jumat masjid Nurusshibyan MtsN8 Rahimakumullah Kita semua harus senantiasa berharap mudah-mudahan kita selalu diberi rahmat dan kekuatan oleh Allah SWT sehingga kita semua mampu menjauhi dosa-dosa sebagaimana disebutkan di atas. Siapapun dari kita tentu menginginkan dan selalu memohon kepada Allah SWT dengan tiada henti agar kita semua diberi-Nya husnul khatimah dan dijauhkan sejauh-jauhnya dari suúl khatimah. Amin... amin ya rabbal alamin. جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
DETIK-DETIK WAFATNYA RASULULLAH SAW Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam (SAW) wafat pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah atau 633 Masehi. Beliau wafat pada usia 63 tahun lebih empat hari. Isyarat Ajal Isyarat dekatnya ajal Rasulullah dimulai ketika beliau beri’tikaf selama 20 hari di bulan Ramadhan tahun 10 H. Malaikat Jibril mengulang Alquran hingga dua kali dalam tahun itu bersama Rasulullah. Kemudian di Padang Arafah saat haji Wada’ Rasulullah bersabda: “Aku tidak tahu pasti. Barangkali setelah tahunku ini, aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian di tempat wukuf ini untuk selamanya”. Sabda beliau di Jamratul ‘Aqabah, “Ambil dariku manasik kalian (cara-cara menunaikan ibadah haji), sepertinya setelah tahunku ini, aku tidak berkesempatan lagi untuk menunaikan haji.” Selain itu pada pertengahan hari-hari tasyrik, turun kepada beliau surah An-Nashr. Dengan turunnya surah itu, beliau semakin yakin saat perpisahan telah tiba dan pemberitahuan akan datangnya ajal sudah sampai. Pada bulan safar 11 Hijriah Rasulullah pergi ke Gunung Uhud dan mendoakan para syuhada yang dikubur di sana. Rasulullah kemudian beranjak menuju mimbar seraya bersabda: “Sesungguhnya aku yang mendahului kalian. Dan sesungguhnya aku menjadi saksi terhadap kalian. Demi Allah, sungguh saat ini aku sedang melihat liang (kubur) ku! Kepadaku telah diserahkan kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi. Dan demi Allah, aku tidak mengkhawatirkan kalian akan musyrik setelahku. Akan tetapi yang kutakutkan kalian akan berlomba-lomba mendapatkan kunci-kunci itu!” (HR Al-Bukhari dan Muslim) Di lain malam, Rasulullah keluar menuju Baqi’ lalu meminta ampunan untuk mereka yang dikebumikan di sama, seraya bersabda: "Assalammualaikum, wahai para penghuni kubur. Rasakanlah kemudahan keadaan yang sedang kalian alami dibanding keadan yang sedang terjadi pada orang-orang yang masih hidup. Fitnah-fitnah telah datang seumpama potongan-potongan malam gelap gulita yang ujung sepotongnya mengikuti awal potongan lainnya. Hari akhirat lebih berat daripada dunia." Pada akhir perkataannya, Rasulullah menyampaikan kabar gembira kepada mereka dengan mengucapkan, ‘Sesungguhnya kami akan menyusul kalian semua’. Rasulullah SAW Jatuh Sakit Ibnu Mas’ud RA, bahwasanya dia berkata: “Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, Rasulullah mengumpulkan kami di rumah Aisyah RA, kemudian Rasulullah memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu bersabda: "Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu." Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah." Allah berfirman: "Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan surga itu bagi orang orang yang bertakwa." Kemudian kami bertanya: “Bilakah ajal Rasulullah ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadirat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila.” Kami bertanya lagi: “Siapakah yang akan memandikan Rasulullah ya Rasulullah?” Rasulullahmenjawab: “Salah seorang ahli bait.” Kami bertanya: “Bagaimana nanti kami mengafani Rasulullah ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah.” Kami bertanya: “Siapakah yang mensalatkan Rasulullah di antara kami?” Kami menangis dan Rasulullah pun turut menangis. Kemudian Rasulullah bersabda: “Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku. Kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama mensalatkan aku adalah sahabatku Jibril AS. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tentaranya. Kemudian masuklah kamu dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mulai salat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua.” Kematian Semakin Dekat Sejak hari itu, Rasulullah SAW bertambah sakitnya yang ditanggungnya selama 18 hari. Setiap hari, ramai umat mengunjungi Rasulullah hingga datangnya hari Isnin, di saat Rasulullah menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sehari menjelang Rasulullah wafat yaitu pada hari Minggu, penyakit Rasulullah semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah selesai mengumandangkan azannya, dia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah, kemudian memberi salam: “Assalamualaikum ya Rasulullah?” Kemudian dia berkata lagi: “Assolah yarhamukallah,” Fatimah menjawab: “Rasulullah dalam keadaan sakit.” Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid. Ketika bumi terang disinari matahari siang, maka Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu dia berkata seperti perkataan yang tadi. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh dia masuk. Setelah Bilal bin Rabah masuk, Rasulullah bersabda: “Saya sekarang berada dalam keadaan sakit. Wahai Bilal, kamu perintahkan saja agar Abu Bakar menjadi imam dalam salat.” Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya sambil berkata: “Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?” Kemudian dia memasuki masjid dan memberitahu Abu Bakar agar beliau menjadi imam dalam salat tersebut. Ketika Abu Bakar melihat ke tempat Rasulullah SAW yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, dia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu dia menjerit dan akhirnya pingsan. Orang-orang yang berada di dalam masjid menjadi bising sehingga terdengar oleh Rasulullah. Rasulullah bertanya: “Wahai Fatimah, suara apakah yang bising itu?” Fatimah menjawab: “Orang-orang menjadi bising dan bingung karena Rasulullah tidak ada bersama mereka.” Kemudian Rasulullah memanggil Ali bin Abi Talib dan Abbas sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka Rasulullah berjalan menuju ke masjid. Rasulullah salat dua rakaat. Setelah itu Rasulullah melihat kepada orang ramai dan bersabda: “Ya ma aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah. Sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua, setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT karena aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini.” Usamah Bin Zaid dan Tentaranya Kembali ke Madinah Sesudah salat subuh, umat Islam melihat Rasulullah berangsur sehat. Panglima UsamaH bin Zaid mohon diri pada Rasulullah pergi berangkat melaksanakan tugas yang diberikan Rasulullah kepadanya. Setelah Nabi mengijinkan, berangkatlah Usamah ke Juruf, tempat tentara Islam berkemah. Dan sampailah Usamah di Juruf. Ketika asyik menyiapkan dan mengatur siasat perang, tiba-tiba datanglah utusan dari Madinah. Membawa kabar duka wafatnya Rasulullah SAW. Mendengar kabar itu, Usamah menjadi bingung. Ia tak yakin akan wafatnya Nabi, karena tadi subuh ia dan para sahabat lainnya menyaksikan sendiri kesehatan Nabi yang semakin membaik. Dan beberapa jam kemudian, seorang utusan menyampaikan bahwa Nabi telah tiada. Tanpa berlama-lama, Usamah dan seluruh pasukan kembali ke Madinah. Menemui untuk yang terakhir kali kekasih tercinta, yang tak akan mereka temui lagi selama-lamanya. Lalu pulanglah pasukan itu, dibungkus kesedihan yang mendalam dan duka membalut sepanjang perjalanan mereka. Malaikat Maut Datang Bertamu Esoknya yaitu pada Senin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya turun ke bumi menemui Rasulullah SAW dengan berpakaian sebaik-baiknya. Allah menyuruh Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah SAW dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka dia dibolehkan masuk. Tetapi jika Rasulullah tidak mengizinkannya, dia tidak boleh masuk dan hendaklah dia kembali saja. Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah Swt. Dia menyamar sebagai seorang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah, Malaikat Maut pun berkata: “Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!” Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya itu: “Wahai Abdullah (hamba Allah), Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit.” Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: “Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?” Akhirnya Rasulullah SAW mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu Rasulullah bertanya kepada puterinya Fatimah: “Siapakah yang ada di muka pintu itu?” Fatimah menjawab: “Seorang lelaki memanggil Rasulullah. Saya katakan kepadanya bahawa Rasulullah dalam keadaan sakit. Kemudian dia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma.” Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu siapakah dia?” Fatimah menjawab: “Tidak wahai Rasulullah.” Lalu Rasulullah menjelaskan: “Wahai Fatimah, dia adalah pengusir kelezatan, pemutus keinginan, pemisah jamaah dan yang meramaikan kubur. Kemudian Rasulullah bersabda: “Masuklah, wahai Malaikat Maut.” Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan: “Assalamualaika ya Rasulullah.” Rasulullah saw pun menjawab: “Waalaikassalam ya Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?” Malaikat Maut menjawab: “Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan. Jika tidak, saya akan pulang.” Rasulullah bertanya: “Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan Jibril?” Jawab Malaikat Maut: “Saya tinggalkan dia di langit dunia.” Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril datang lalu duduk di samping Rasulullah . Maka bersabdalah Rasulullah: “Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahwa ajalku telah dekat?” Jibril menjawab: “Ya, wahai kekasih Allah.” Ketika Sakaratul Maut Seterusnya Rasulullah bersabda: “Beritahu kepadaku wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untukku di sisi-Nya?” Jibril pun menjawab: “Bahawasanya pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-malaikat telah berbaris untuk menyambut rohmu.” Rasulullah bersabda: “Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai Jibril, apa lagi yang telah disediakan Allah untukku?” Jibril menjawab lagi: “Bahawasanya pintu-pintu Surga telah dibuka, dan bidadari-bidadari telah berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan rohmu.” Rasulullah bersabda lagi: “Segala puji dan syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang disediakan Allah untukku?” Jibril menjawab: “Aku memberikan berita gembira untuk tuan. Tuanlah yang pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti.” Kemudian Rasulullah bersabda: “Segala puji dan syukur aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang kabar yang menggembirakan aku.” Jibril bertanya: “Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan?” Rasulullah menjawab: “Tentang kegelisahanku. Apakah yang akan diperoleh oleh orang-orang yang membaca Alquran sesudahku? Apakah yang akan diperoleh orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperoleh orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?” Jibril menjawab: “Saya membawa kabar gembira untuk Rasulullah. Sesungguhnya Allah telah berfirman: Aku telah mengharamkan surga bagi semua Nabi dan umat, sampai engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu.” Maka berkatalah Rasulullah: “Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku. Wahai Malaikat Maut dekatlah kepadaku.” Lalu Malaikat Maut pun mendekati Rasulullah. Ali bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah yang akan memandikan Rasulullah dan siapakah yang akan mengafaninya?” Rasulullah menjawab: “Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan Ibnu Abbas menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari dalam Surga.” Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah. Ketika roh Rasulullah sampai di pusat perut, Rasulullah berkata: “Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut.” Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril memalingkan wajahnya. Lalu Rasulullah bertanya: “Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang wajahku?” Jibril menjawab: “Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka Rasulullah, sedangkan Rasulullah sedang merasakan sakitnya maut?” Akhirnya roh yang mulia itu meninggalkan jasad Rasulullah. Maka wafatlah manusia mulia itu pada usia 63 tahun. Semoga Allah senantiasa mencurahkan salawat-Nya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, memuliakannya, dan mengagungkannya SaduddinAtazani.Blogspot.Com.\