Minggu, 25 Desember 2016

BANTAHAN NABI ISA AS TENTANG KETUHANANNYA
Bantahan Nabi Isa AS (Yesus, menurut kaum nasrani) tentang ketuhanannya yang diyakini kaum nasrani terdapat dalam QS Maryam : 30 - 36 , Berikut petikan terjemahnya :
30 - Berkata Isa, " Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.
31.- dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku mendirikan sholat dan menunaikan zakat selama aku hidup.
32.- dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
33 - Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".
34.- Itulah Isa putra Maryam yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
35.- TIDAK LAYAK BAGI ALLAH MEMPUNYAI ANAK, MAHA SUCI DIA. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya "Jadilah" maka jadilah sesuatu itu.
36.- SESUNGGUHNYA ALLAH ADALAH TUHANKU DAN TUHANMU, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. INILAH JALAN YANG LURUS.
Demikianlah petikan QS Maryam, ayat senada terdapat juga dalam QS Ali Imron. Kita tidak membenci saudara2 kita yang Nasrani dengan keyakinannya, tetapi kita kasihan dengan mereka. Iblis La'natullah alaih telah memperdaya mereka. Dibuat terasa indah angan2 mereka dalam beragama yang menyimpang. Semoga Allah memberikan hidayah dan taufik Nya kepada mereka untuk kembali kepada Islam.

Untuk lebih jelas silahkan buka Alqur’an dan perhatikan ayat-ayat yang dimaksudkan dalam tulisan ini.Wallahu A’lam.

Senin, 05 Desember 2016

Sejarah Berdirinya Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa)
Posted in IPSIPencak Silat By danilra 
Persilat merupakan suatu organisasi induk dari seluruh pencak silat di dunia. Persilat merupakan kepanjangan dari (Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa) dan dalam bahasa inggrisnya menggunakan nama International Pencak Silat Federation.
Pencak silat menyebar luar keseluruh pelosok nusantara dan dunia berkat kerja keras semua kalangan, pencak silat mulai menyebar ke seluruh dunia pada masa kepemimpinan Mayjen TNI Eddie Marzuki Nalapraya serta dukungan pemerintah dan Presiden Soeharto sebagai Pembina Utama saat itu, IPSI dengan cepat menyebar luas ke dalam maupun ke luar negeri.

Karena pencak silat diminati oleh berbagai negara maka banyak negera yang menginginkan adanya suatu wadah/organisasi yang menaungi seluruh pencak silat. Dengan semangat juang dan keberanian serta keinginan terwujudnya organisasi pencak silat berskala internasional, maka pada tanggal 7-11 Maret 1980 di Jakarta telah berlangsung pertemuan antar negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura serta peninjau dari Brunei Darussalam untuk pembentukan federasi internasional pencak silat.



Musyawarah dilakukan di Anjungan Jawa Barat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Hasil musyawarah ini adalah peresmian berdirinya Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa). Sebagai Ketua Presidium Persilat ditunjuk Mayjen TNI Eddie Marzuki Nalapraya yang saat itu juga menjabat sebagai Ketua Umum PB IPSI. Dan untuk membantu dia, sebagai Sekretaris Jenderal ditunjuk Oyong Karmayuda, SH. 
Disepakati juga untuk menetapkan keempat negara pendiri sebagai sumber pencak silat, yaitu :
1.      Indonesia : IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)
2.      Singapura : Persisi (Persekutuan Silat Singapura)
3.      Malaysia : Pesaka (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia)
4.      Brunei Darussalam : Persib (Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam)
Selain Anggota Pendiri, Persilat memiliki Anggota Berserikat (organisasinya telah diakui oleh instansi pemerintah negara yang bersangkutan) dan Anggota Gabungan (bertaraf perguruan dan belum diakui oleh instansi pemerintah negara yang bersangkutan).
Sampai pertengahan tahun 2006, pencak silat telah menyebar di 28 negara dan telah diwadahi dalam organisasi-organisasi pencak silat sebagai berikut :
1.      Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
2.      Persekutuan Silat Singapura (Persisi)
3.      Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (Pesaka)
4.      Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalan (Persib)
5.      Pencak Silat Association of Thailand (PSAT)
6.      Ikatan Pencak Silat Vietnam (Isavie)
7.      Philippines Pencak Silat Association (Philsilat)
8.      Myanmar Pencak Silat Association (MPSA)
9.      Pencak Silat of Laos (PSL)
10.  Western Australia Pencak Silat Association (WAPSA)
11.  Nederlandse Pencak Silat Bond (NPSB)
12.  Japan Pencak Silat Association (Japsa)
13.  Federation Espanola Pencak Silat (FEPS)
14.  Pencak Silat Verband Oesterreichs (PSVO)
15.  Suriname Pencak Silat Association (SPSA)
16.  Pencak Silat Federation of The United Kingdom (PSFUK)
17.  Pencak Silat Union of Belgium (PSUB)
18.  Pencak Silat Union Deutschland (PSUD)
19.  Association France Pencak Silat (AFPS)
20.  Pencak Silat Switzerland (PSS)
21.  Turkish National Pencak Silat Association (TNPSA)
22.  Persekutuan Kanada Silat (Perkasa)
23.  Palestine Association of Seni Silat (PASS)
24.  Yemen Pencak Silat Federation (YPSF)
25.  Nepal Silat Association (NSA)
26.  Russian Pencak Silat Federation (RPSF)
27.  Indian Pencak Silat Association (IPSA)
28.  Federazione Italiana Pencak Silat (FIPS)
Tahun 1982 pencak silat mulai dipertandingkan pada tingkat internasional dengan Invitasi Pencak Silat Internasional ke-I di Stadion Senayan, Jakarta. Yang ke-II diadakan tahun 1984 di Jakarta dan yang ke-III tahun 1986 di Wina, Austria. Nama ini kemudian diganti menjadi Kejuaraan Dunia dan diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, tahun 1987. Berikutnya diadakan tahun 1989 di Den Haag, Belanda. Pada tahun 1992 kembali diadakan di Jakarta dan tahun 1995 diadakan di Thailand. Selain Kejuaraan Dunia, pencak silat juga dipertandingkan pada SEA Games.
Sebagai usaha memasukkan pencak silat ke Asian Games, IPSI dan anggota Persilat lainnya telah membentuk organisasi pencak silat Asia Pasific pada bulan Oktober 1999. Pada Asian Games 2002 di Korea Selatan, pencak silat masuk dalam agenda Sport Cultural Event.
Demikian sejarah persilat semoga dapat bermanfaat dan semoga kita dapat meneruskan perjuangan beliau belia para praktisi silat agar pencak silat terus berjaya selamanya. Salam semangat.


(Shared by Sa’duddin Attaftazani  via SadudinAtazani.Blogspot.com)

Jumat, 02 Desember 2016

Gambar menyambut maulid Rasul SAW


Refleksi Peringatan Maulid : “Nabi Muhammad SAW Sebaik-baiknya Teladan”
(sumber berbagi FB nama tidak diketahui)
Kurang lebih 14 abad yang lalu tepat dengan hari Senin, tahun Gajah di suatu tempat kecil Mekkah, seorang nabi akhir zaman dilahirkan dari rahim Aminah, ayah beliau Abdullah telah mendahului beliau ketika beliau masih dalam kandungan. Kelahiran beliau disambut gembira oleh penjuru alam. Kejadian menakjubkan pun mengiringi kelahiran beliau, hancurnya pasukan gajah raja Abrahah yang hendak menghancurkan ka’bah dan banyak yang lainnya. Orang-orang dekat beliau memperkirakan bahwa bayi yang dilahirkan itu akan menjadi manusia mulia serta disegani orang. Oleh karena itu kakek beliau meberi nama Ahmad atau Muhammad(dia yang terpuji), nama tersebut belum pernah ada pada zaman sebelumnya. Abdul Muthallib(kakek beliau) sudah merasakan firasat bahwa beliau akan menjadi orang yang mulia kelak.
Muhammad kecil tidak berbeda dengan anak kecil lainnya, yang membedakannya adalah beliau dilindungi oleh Allah dari berbuat dosa, sehingga sejak beliau tidak pernah menyembah berhala, makan-makan sesembahan berhala, serta perbuatan mungkar yang lainnya.
Kehidupan Muhammad, tidak berjalan mulus. Cobaan silih berganti menerpa beliau, setelah ditinggal oleh ayah beliau ketika dalam kandungan. Saat Muhammad menginjak 6 tahun, ibunda beliau juga meninggalkan beliau. Betapa sedihnya beliau pada saat itu ditinggal kedua orang tuanya. Kesediahan beliau juga dirasakan oleh Abdul Muthalib, kakek beliau menaruh perhatian penuh dan kasih sayang kepada beliau. Kakek beliau merasa iba. Sampai akhirnya pun Abdul Muthalib juga meninggalkan beliau. Selanjutnya beliau dalam asuhan Abu Thalib, paman beliau. Abu Thalib sangat sayang kepada beliau. Muhammad bukanlah anak yang manja, beliau tidak menggantungkan hidupnya pada pamannya, beliau membantu pamannya menggembalakan kambing.
Sampai akhirnya usia beliau menginjak belasan tahun, Abu Thalib mengajak beliau ikut berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan beliau bertemu dengan pendeta Bukhaira, sang pendeta itu memperhatikan Muhammad dengan sekasama, sampai pendeta tersebut yakin bahwa anak tersebut adalah nabi akhir zaman yang disebutkan dalam kitab-kitab sebelumnya. Sang pendeta, berpesan kepada Abu Thalib agar tidak melanjutkan perjalan, dikhawatirkan orang-orang yahudi dan nasrani yang mengetahui bahwa nabi akhir zaman itu sudah lahir dan bukan dari golongan mereka niscaya meraka akan membunuh beliau. Akhirnya beliau kembali ke Mekkah.
Pemuda Muhammad dikenal sebagai pemuda yang cerdas, berkelakuan terpuji, tidak pernah berbohong, dapat dipercaya, sehingga beliau diberi gelar “Al-Amin(orang yang dapat dipercaya)”. Itulah salah satu sebabnya saudagar kaya raya Khadijah tertarik pada beliau. Akhirnya beliau menikah dengan Khadijah, saat itu beliau berusia 25 tahun dan Khadijah berusia 40 tahun.
Kegundahan hati Nuhammad melihat perilaku orang-orang disekitar beliau, mabuk-mabukkan, berzina, membunuh anak perempuan dan banya yang lain, membuat beliau ingin menenangkan diri dan berdiam diri atau yang biasa disebut Uzlah atau Tahannuts. Beliau menyepi di Gua Hira’. Selama bertahun-tahun beliau menyepi di sana sampai akhirnya sang malaikat wahyu datang menemui beliau, Jibril membacakan surat Al-Alaq 1-5. Beliau sangat ketakutan kemudian beliau pulang ke rumah. Sang isteri khawatir melihat keadaan suaminya. Di saat beliau tidur, datang lagi Jibril dengan mabacakan : “1). Hai orang yang berkemul (berselimut), 2). Bangunlah, lalu berilah peringatan! 3). Dan Tuhanmu agungkanlah! 4. Dan pakaianmu bersihkanlah, 5). Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, 6). Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. 7). Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah” .(QS.Al-Mudatsir-1-7). Ketakutan beliau bertambah, Khadijah mengajak beliau bertemu dengan paman Khadijah, Waraqah. Beliau menceritakan kejadian yang menimpa beliau. Waraqah menjelaskan bahwa beliau merupakan Nabi yang disebutkana dalam kitab terdahulu, beliau merupakan utusan Allah.
Perjuangan dakwah Nabi dimulai dari kerabat-kerabat dekat beliau, sahabat-sahabat beliau. Mereka lah yang disebut Assabiqunal Awwalun.
Hingga suatu hari turun  ke tiga ayat berikut :
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”.  (QS.Al-Hijir [15]: 94).
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS.Asy-Syuara’(26): 214-215).
“Dan katakanlah: “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan”.(QS.Al-Hijir [15]: 89).
Setelah menerima ketiga perintah di atas, Nabi pun segera menuju bukit Shafa. Dari atas bukit ini beliau berseru memanggil :   “ Wahai Bani Fihr, wahai Bani Adya, wahai Bani Kaab, wahai Fathimah binti Muhammad, wahai Bani Abdul Muththalib, wahai semua orang Quraisy .. ”
Seruan ini ditujukan kepada semua suku Quraisy  hingga mereka berkumpul semua. Bahkan ketika ada yang berhalangan hadir maka orang tersebut pun mengirim utusan untuk melihat apa yang sedang terjadi. Abu Lahab beserta para pemuka Quraisy juga ikut datang.
Rasulullah kemudian melanjutkan seruannya : “Apa pendapat kalian jika kukabarkan bahwa di lembah ini ada sepasukan kuda yang mengepung kalian, apakah kalian percaya kepadaku?““ Tentu kami percaya “, jawab mereka. “ Kami tidak pernah mempunyai pengalaman bersama engkau kecuali kejujuran”. Nabi kembali bersabda : “Ketahuilah bahwa sesungguhnya aku pemberi peringatan kepada kalian dari azab yang pedih. Selamatkanlah diri kalian dari api neraka. Demi Allah, sesungguhnya aku tidak dapat membela kalian di hadapan Allah selain bahwa kalian mempunyai tali kekeluargaan yang akan aku sambung dengan hubungannya ”. Mendengar ini, Abu Lahab serta merta menyahut kesal : “ Celakalah engkau selama-lamanya. Untuk inikah engkau mengumpulkan kami?”. Tak lama kemudian turunlah  dua ayat  berikut : “ Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa “. ( QS. Al-Lahab (111): 1).
Tantangan beliau dalam berdakwah sangatlah berat. Intervensi dari berbagai pihak yang benci pada beliau sudah sangat keterlaluan, bahkan mereka sudah berani menyiksa dan memukul. Sampai suatu ketika Allah memerintahkan pengikut belieu hijrah ke Habasyah. Sampai akhirnya kekejaman kaum kafir Quraisy sudah keterlaluan, maka turunlah perintah untuk hijrah ke Yatsrib(Madinah).
Islam terpancar ke berbagai penjuru dunia, di Madinah inilah Nabi memulainya. Nabi membangun mulai dari mempersaudarakan kaum muhajirin dan Anshar, membuat piagam Madinah, membangun masjid. Sehingga mulai terang lah cahaya kejayaan islam.
Banyak sekali kisah yang masih belum disebutkan, karena keterbatasan waktu dan space, untuk lebih mendalaminya bisa dengan membaca sejarah nabi, salah satunya “Sirah Nabawiyyah”.
Hari ini, 24 Januari 2013 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal, di tanggal ini disepakati sebagai hari lahir Nabi Muhammad SAW, walaupun ada pendapat yang masih berbeda dalam penetapan tanggal kelahiran Nabi. Di Indonesia bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awwal, ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad, atau yang bisa disebut maulid Nabi. Walaupun masih ada perbedaan pendapat dalam masalah hukumnya. Terlepas dari itu semua, sebagai umat Muhammad untuk selalu meneladani beliau. Karena beliaulah sebaik-baiknya teladan.
“Sungguh telah ada bagi kalian pada diri Rasulullah suri teladan yang baik bagi orang yang berharap kepada Allah, hari akhir dan bagi orang yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21).
Berikut salah satu cerita tentang keteladanan beliau:
Satu ketika seorang musuh bernama Da`thur mendapati Rasulullah SAW sedang berehat di satu batu. Dia terus melompat dan meletakkan pedangnya di leher Rasulullah SAW dan berkata, “Siapa yang akan menyelamatkan nyawa kamu dan tanganku?”
Rasulullah SAW spontan menjawab, “ALLAH!”
Mendengar jawapan Rasulullah itu, Da`thur menggeletar hingga pedangnya jatuh daripada tangan.
Rasulullah SAW mengambil pedang itu dan bertanya, “Kali ini siapa yang akan menyelamatkan kamu dari tanganku?”
Da`thur tergamam dan menjawab, “Tiada ada.”
Akhirnya Rasulullah SAW memaafkan Da`thur. Melihat kasih sayang yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW itu, Da`thur pun mengucap dua kalimah syahadah (masuk Islam).
Setidaknya, pada hari ini kita kembali berkaca pada diri kita, sejauh mana kita telah meneladani beliau, sejauh mana kita menjalankan sunnah-sunnah beliau, sejauh mana kita cinta pada beliau. Mungkin kita lupa dengan sejarah perjuangan beliau, ibarat pepatah, tak kenal maka tak sayang. Oleh karena itu, ya monggo dibuka lagi buku sejarah Nabi, dibaca, diresapi, sehingga kita lebih tahu tentang Nabi, sehingga bertambah pula kecintaan kita pada Nabi, sehingga sunnah-sunnah beliau kita laksanakan, Insaya Allah.  Suatu ketika, seorang sahabat bertanya, "Rasulullah ! Apakah ada manusia yang lebih baik daripada kami. Kami masuk Islam di tanganmu. Kami juga berjihad bersamamu?" Rasulullah menjawab, "Benar. Sekelompok manusia yang hidup setelah kalian. Mereka percaya kepadaku, walaupun mereka tidak pernah melihatku”. Sungguh bahagialah kita, umat beliau yang belum pernah hidup pada masa beliau, belum pernah berjumpa dengan beliau, namun kecintaan kita pada beliau melebihi dari diri kita sendiri.
“Barang siapa mencintai sesuatu maka ia banyak menyebutnya“. Salah satu bentuk cinta kita yang paling simple dan mudah adalah dengan senantiasa membaca shalawat.
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".(QS. Al-Ahzab : 56).
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ 
“Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad”


Kamis, 24 November 2016


REFLEKSI HARI GURU NASIONAL TAHUN 2016
(Sumber berbagi : Ustz. Imam Bukhori, Pengurus PP Lembaga Pendidikan Maarif NU dari NU Online)

Guru pahlawan tanpa tanda jasa. Adagium inilah yang terngiang setiap kali memperingati hari guru nasional. Tentu ini bukan sekadar, namun penuh makna. Mengapa begitu hebatnya kedudukan guru. Guru yang bagaimana yang layak sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Apakah kita layak disebut demikian? Pertanyaan inilah yang berusaha dibahas dalam tulisan ini. 

Guru digugu lan ditiru. Demikianlah akronim bahasa jawa. Artinya guru adalah sosok yang segala ucapannya dapat dipercaya. Ditiru murid, teman sejawat dan ditiru masyarakat pada umumnya. Dulu, sekali lagi dulu-permasalahan apa saja yang terjadi di masyarakat selalu merujuk kepada apa kata guru. Karena memang ucapan guru dapat dipercaya, diyakini kebenarannya  bahkan dianggap bertuah. Bisa kualat kalau tidak nurut guru. Sedemikian ampuhnya guru zaman dulu. 

Ucapan guru dipercaya (Jawa: digugu) karena hampir apa yang diucapkan adalah apa yang diperbuatkan. Perkataannya cocok dengan perbuatannya. Sehingga prilaku guru memperkuat keyakinan orang untuk percaya apa yang dikatakan. Tindak tanduk dan prilaku guru efektif bisa ditiru. Bisa dicontoh dan selalu menjadi inspirasi bagi orng lain. Guru hebat adalah yang menjadi inspirasi. 

Orang lain -apa lagi murid tidak perlu lagi mendengar banyak nasehat untuk bisa menjadi murid yang baik. Ia cukup melihat dan bergaul dalam kesehariannya dengan guru. Maka prilaku guru dengan segera dan kuat sekali terinternalisasi dalam diri murid. Ahlak guru menular begitu effektif melalui laku, bukan ucapan dan nasehat. Lisanul haal afshahu min lisanil Maqal. Nasihat berupa prilaku jauh lebih terkesan dari pada nasehat berupa ucapan. 

Guru semacam inilah yang oleh Imam Ahmad bin Kholil disebutnya sebagai orang alim. Beliau menyatakan ada 4 jenis orang. Pertama, orang yang mengerti dan sadar  bahwa dirinya mengerti. Ciri khasnya adalah apa yang dikatakan adalah apa yang diperbuatkan. Dialah orang alim. Kepada orang jenis ini kita disuruh mengikutinya. Kedua, orang yang mengerti, namun tidak sadar bahwa dirinya mengerti. Ibarat orang tertidur atau lupa. Ciri khasnya adalah pengetahuannya tidak sama dengan perbuatannya. 

Sikap kita, ingatkanlah orang ini maka dia akan mengambil peringatan. Nasihat akan bermanfaat baginya. Ketiga, orang tidak mengerti namun sadar bahwa dirinya tidak mengerti. Ciri hasnya dia bisa merasa bodoh dan mau belajar untuk itu. Dia adalah seorang pembelajar. Ajarkanlah dia maka dia akan bisa menerima ajaran, mau berubah. Keempat, orang yag tidak mengerti dan tidak sadar bahwa dirinya tidak mengerti. Cirinya dia bodoh namun tidak mengakui.

Dia sok pinter. Tidak mau belajar ataupun bertanya, gengsi untuk dikatakan bodoh. Dia inilah orang bodoh sesungguhnya. Kata Imam Ahmad bin Kholil , kepadanya jangan berteman, hindarilah. Seorang guru idealnya adalah nomor satu. Yaitu orang yang alim. Guru seperti ini akan banyak memberikan manfaat kepada murid. Baik di dunia maupun di akhirat. 

Penulis sengaja menyebut murid untuk peserta didik. Penulis sadar bahwa dengan menyebut peserta didik mengesankan bahwa anak pembelajar itu aktif, tidak pasif. Dia memiliki potensi, yang  tugas guru adalah membantu dan memfasilitasi agar anak dengan potensinya tersebut  berkembang secara optimal. Baik domain afektif, kognitif maupun psikomotorik. Sertidaknya inilah yag sejalan dengan paradigma pendidikan kita yaitu pembelajaran konstruktivisme. 

Namun penulis juga sadar bahwa dengan menyebut murid terkandung makna lebih, yang tidak dimiliki sebutan lain seperti peserta didik, siswa dan anak didik. Sebutan murid mengesankan adanya orientasi masa depan yang sangat jauh dan utama yaitu kehidupan akhirat. Yakni anak pembelajar adalah anak yang sedang berproses untuk menuju Allah, mendekat kepada Allah demi kebahagiaan tidak sekedar dunia. Tapi lebih penting dari itu adalah kebahagiaan akhirat. Bukankah kata Nabi Muhammad; orang cerdik pandai adalah yang mampu mengendalikan nafsunya dan beramal demi kepentingan setelah mati? Maa ba’dal maut.

Pemahaman seperti ini membawa konsekwensi bahwa hubungan guru-murid bukanlah hubungan transaksioal. Ada bayaran maka ada jasa layanan pendidikan, bukan.  Namun hubungan saling menolong dan membantu, sama-sama menuju keridlaan Allah (ta’awun ‘alal birr wattaqwa). Ia berdimensi tidak sekedar dunia tapi akhirat. Guru untuk bisa mulia di sisi Allah memerlukan murid agar bisa mengajar dan memanfaatkan ilmunya. 

Dengan demikian ilmunya berkah. Sebaliknya murid memerlukan guru untuk menghilangkan kebodohan, menambah ilmu pengetahuan, bekal menjalani kehidupan yang lebih baik. Pola hubungan guru murid seperti inilah yang berdampak baik, menyentuh, terkesan, membentuk karakter murid dan bernilai ibadah. Guru yang membangun pola hubungan seperti inilah yang barang kali dimaksudkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai orang besar di kalangan langit. Yaitu orang yang belajar dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain.

Guru pahlawan tanpa tanda jasa tentu bukan guru yang segala aktivitasnya diukur dengan seberapa besar penghargaan yan diterima. Penghargaan bisa berupa gaji, tunjangan ataupun promosi dan pujian orang lain. Ciri khas kepahlawanan adalah kesediaan untuk berjuang dan berkorban. Berjuang tanpa mau berkorban adalah perilaku makelar. Berkorban tanpa nilai perjuangan adalah kepicikan. 

Jika guru sudah tidak bersedia lagi mengorbangkan kesenangan sesaatnya untuk memperjuangkan idealisme sebagai guru yang profesional menurut hemat penulis jauh dari sebutan guru pahlawan tanpa tanda jasa. Guru pahlawan layak namanya terkenang di hati murid. Namanya selalu hidup dalam sanubari murid. Kapanpun di manapun. Ketika murid-murid sudah sukses menjadi orang kelak nama pertama yang  diingat adalah nama gurunya, bukan orang tua, atau temannya. 

Layakkah kita disebut guru pahlawan? Dikenangkah nama kita ketika murid-murid kita kelak telah menjadi orang? Ataukah jangan-jangan nama kita akan selalu terusir dari hati murid-murid kelak. Tentu harapan kita sebagai guru adalah sebagaimana bait hymne guru ...namamu akan selalu hidup dalam sanubariku... Hal ini hanya akan terjadi jika guru menampilkan sosok guru yang digugu dan ditiru bukan sosok yang diguyu-guyu lan ditinggal turu (sosok yang diketawakan dan ditinggal tidur). Wallahu A’lam.  



Shared by Sa’duddin Attaftazani from NU Online

Selasa, 22 November 2016

KISI-KISI AQIDAH AKHLAK MTSN 8 KELAS VII SEMESTER 1
Siswa dapat :
1.       Menunjukkan pengertian aqidah menurut bahasa
2.       Menunjukkan dasar-dasar Aqidah Islam
3.       Menunujukkan maksud dari sebuah  hadits mengenai dasar-dasar Aqidah Islam
4.       Menunjukkan kandungan pada Aqidah Islam
5.       Menunjukkan dalil yang berisi tentang  kandungan Aqidah Islam
6.       Menunjukkan  tujuan dari Aqidah Islam
7.       Menunjukkan pengertian Islam menurut  bahasa
8.       Menunjukkan pengertian Iman
9.       Menunjukkan pengertian Ihsan menurut istilah
10.   Menunjukkan ibarat dari hubungan antara  Iman, Islam dan Ihsan
11.   Menunjukkan pengertian dari muslim
12.   Menunjukkan contoh dari perbuatan syirik
13.   Menunjukkan hikmah dari mempelajari Aqidah Islam
14.   Menunjukkan hakekat orang yang berjanji
15.   Menunjukkan dalil dari sifat Allah yang Baqa
16.   Menunjukkan pengertian dari sifat wajib bagi Allah
17.   Menunjukkan kebalikan dari sifat wajib bagi Allah
18.   Menunjukkan arti dari sifat wujud bagi Allah
19.   Menunjukkan hikmah dari sifat Allah yang Sama’
20.   Menunjukkan dari sifat Allah yang Qidam
21.   Menunjukkan fungsi dari sifat Ma’ani Allah
22.   Menunjukkan bukti dari sifat Qudrat Allah
23.   Menunjukkan arti dari sifat Allah yang ma’nawiyah
24.   Memilih dengan tepat pengertian sikap taat menurut bahasa
25.   Memilih dengan tepat pengertia sikap ikhlas menurut istilah
26.   Memilih dengan tepat sikap khauf menurut istilah dalam Islam
27.   Memilih dengan tepat pengertian sikap taubat menurut bahasa
28.   Memilih dengan tepat contoh taubat (disajikan ilustrasi)
29.   Memilh dengan tepat syarat bertaubat menurut Imam Nawawi
30.   MeMenuliskan milih dengan tepat dalil naqli (QS Al Mu’minun : 57) tentang khauf
31.   Memilih dengan tepat ciri-ciri sikap ikhlas (disajikan ilustrasi)
32.   Memilih dengan tepat wujud dari sikap taat manusia kepada Allah
33.   Memilih dengan tepat contoh khauf  kepada Allah (disajikan stimulus)
34.   Memilih dengan tepat contoh sikap ikhlas
35.   Memilih dengan tepat ciri-ciri tentang sikap taat
36.   Memilih dengan tepat ciri-ciri tentang khauf
37.   Memilih dengan tepat ciri-ciri taubat nasuha
38.    Memilih dengan tepat hakekat sholat
39.   Memilih dengan tepat pengertian zikir menurut hahasa
40.   Memilih dengan tepat adab-adab dalam sholat
41.   Memilih dengan tepat adab-adab dalam zikir
42.   Memilih dengan tepat adab-adab sholat (disajikan ilustrasi)
43.   Memilih dengan tepat karunia Allah kepada Nabi Sulaiman AS
44.   Memilih dengan tepat teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman AS
45.   Memilih dengan tepat teladan kekhusyuan sholat Nabi Sulaiman AS
46.   Menjelaskan pengertian iman, islam dan ihsan
47.   Menyebutkan 6 sifat wajib dan 6 sifat mustahil
48.   Menuliskan terjemah QS Al An’am ayat 162 sebagai dalil naqli sikap ikhlas
49.   Menuliskan 3 adab ibadah sholat
50.   Menuliskan 3 keteladanan dalam kisah Nabi Sulaiman AS







الاعتماد على النفس اساس النجاح


PERCAYA PADA DIRI SENDIRI ADALAH KUNCI KESUKSESAN