Blog ini dimaksudkan untuk saling berbagi...Oleh karena itu kontennya diambil dari blog-blog lain dengan mencantumkan asal sumber berbagi itu ... Dan sebagian berasal dari tulisan pribadi...Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya...dan kepada pemilik blog yang dikutif atau diadopsi isi blognya diucapkan banyak terima kasih ....
Rabu, 05 Desember 2018
BACAAN WUDHU LENGKAP
Didalam Hadist Muslim dan Bukhari di riwayatkan bahwa Rasulullah SAW, pada saat berwudhu beliau juga membaca doa di setiap gerakan wudhu, dengan membaguskan di setiap gerakan wudhunya.
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسِنُ الوُضُوْءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجُ مِنْ تَحْتَ أَظْفَارَهَ
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhu'nya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai kuku jari-jemarinya". (HR. Muslim)
Niat Berwudhu
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
"Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardu (wajib) karena Allah ta'ala"
1. Doa Ketika Melihat Air
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ اْلمَاءَ طَهُوْرًا
"Segala puji hanyalah bagi Allah yang telah menjadikan Air suci lagi mensucikan"
2. Doa Ketika Membasuh Telapak Tangan
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَاصِكَ كُلِّهَا
"Ya Allah peliharalah kedua tanganku dari semua perbuatan maksiat pada-Mu"
3. Doa Saat Berkumur
اَللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Ya Allah bantulah aku untuk selalu berdzikir kepadamu dan selalu memperbaiki ibadah kepadamu"
4. Doa Ketika Menghirup Air Ke Hidung
اَللّٰهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَةَ الجَـنَّةِ وَاَنْتَ عَنِّي رَاضٍ
"Ya Allah berikan aku penciuman wewangian syurga dan keadaan Engkau terhadap diriku yang selalu meridhoi"
5. Doa Ketika Membasuh Muka
اَللّٰهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ
"Ya Allah putihkan wajahku pada hari menjadi putih berseri wajah-wajah kaum muslimin dan menjadi hitam legam wajah-wajah orang kafir"
6. Doa Ketika Membasuh Tangan Kanan
اَللّٰهُمَّ اَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيْرًا
"Ya Allah berikanlah kepadaku kitab amalku dari dari tangan kananku dan hisablah aku dengan penghisaban yang ringan"
7. Doa Ketika Membasuh Tangan Kiri
اَللّٰهُمَّ لاَ تُعْطِنِى كِتاَبِى بِشِمَالِى وَلاَمِنْ وَرَاءِ ظَهْرِىْ
"Ya Allah jangan Engkau berikan kepadaku kitab amal dari tangan kiriku atau pada belakang punggungku"
8. Doa Ketika Mengusap Rambut Kepala
اَللّٰهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ
"Ya Allah haramkan rambutku dan kulitku atas api neraka"
9. Doa Ketika Membasuh Kedua Telinga
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ
"Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan nasehat dan mengikuti sesuatu yang terbaik"
10. Doa ketika Membasuh Kaki Kanan
اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ قدَمَيَّ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تُثَبِّتُ فِيْهِ اَقْدَامَ عِبَادِكَ الصَالِحِينَ
"Ya Allah, mantapkan kedua kakiku di atas titian (shirothol mustaqim) pada hari dimana banyak kaki-kaki yang tergelincir"
11. Doa Ketika Membasuh Kaki Kiri
اَللّٰهُمَّ لَاتَزِلُّ قدَمَيَّ عَلَى الصِّرَاطِ فِي النَّارِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ اَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْمُشْرِكِينَ
"Ya Allah jangan kau gelincirkan langkah (pendirianku) pada jalan neraka pada hari digelincirkannya langkah (pendirian) orang-orang munafik dan orang-orang musyrik"
12. Doa Setelah Berwudhu
اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
"Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci"
Sabtu, 24 November 2018
KISI-KISI PAS GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018-2019
MATA PELAJARAN ALQUR’AN HADITS KELAS IX (SEMBILAN)
MTs NEGERI 8 JAKARTA
Setelah penyampaian materi semester ganjil selesai diharapkan siswa mampu :
1. Disajikan ayat QS Al Qoriah, Menentukan terjemahan dari ayat tersebut
2. Menentukan urutan ayat dari QS Al Qoriah
3. Menentukan fenomena alam yang sesuai dengan kandungan QS Al Qoriah
4. Disajikan terjemahan ayat QS Al Qoriah, Menentukan lafaz ayat tersebut
5. Disajikan ayat QS Al Qoriah, Menentukan isi kandunag ayat tersebut
6. Disajikan penggalan ayat QS Az Zalzalah, Siswa menentukan kelanjutan dari ayat tersebut
7. Disajikan ayat dari QS Az Zalzalah, Menentukan arti dari lafaz yang bergaris bawah
8. Disajikan terjemahan ayat QS Az Zalzalah, menentukan lafaz ayat tersebut
9. Disajikan ilustrasi, Menentukan ayat tentang setiap kebaikan akan balasan diakhirat nanti
10. Disajikan gambaran tentang fenomena alam sesuai dengan QS Az Zalzalah, Menentukan ayat yang sesuai dengan fenomena alam tersebut
11. Menjelaskan pengertian Mad shilah menurut istilah
12. Menentukan panjang mad Farqi
13. Disajikan ayat QS Al ‘Ashr, Menentukan hukum bacaan mad
14. Disajikan pernyataan-pernyataan tentang pengertian mad, Menentukan pengertian mad tamkin
15. Menunjukkan contah dari mad farqi
16. Disajikan contoh bacaan dari mad Shilah thawilah, Menentukan panjang bacaan mad tersebut
17. Disajikan ayat Qs Al Muthafifin, Menentukan hukum bacaan mad pada lafaz yang digaris bawahi
18. Disajikan beberapa potongan ayat Alqur’an, Mengidentifikasi ayat yang terdapat hukum bacaan mad shilah thawilah
19. Menjelaskan pengertian mad badal
20. Disajikan ayat QS An Nisa yang terdapat bacaan hukum mad tamkin, Menentukan panjang bacaan mad tamkin
21. Mengidentifikasi ayat yang mengandung bacaan mad shilah thawilah
22. Menentukan fenomena alam yang dibahas dalam QS Al Qoriah
23. Menjelaskan pertanyaan Allah pada QS Al Qoriah ayat kedua dan ketiga
24. Menentukan isi kandungan QS Al Qoriah
25. Disajikan ayat dari QS Az Zalzalah, Menentukan terjemahan ayat tersebut
26. Menentukan isi kandungan QS Az Zalzalah
27. Menjelaskan kondisi manusia pada saat terjadinya hari kiamat
28. Menjelaskan pengertian sunatullah
29. Disajikan hadits tentang menjaga dan melestarikan lingkungan, Menentukan kandungan isi pada lafaz yang bergaris bawah
30. Disajikan hadits tentang menjaga dan melestarikan lingkungan, Menentukan kandungan makna dari hadits tersebut
31. Menjelaskan dampak negatif dari pengebirian hewan
32. Menentukan arti dari penggalan hadits tentang menjaga dan melestarikan lingkungan
33. Menjelaskan pengertian mengebiri hewan
34. Mengidentifikasi hadits yang berisi larangan mengebiri hewan
35. Menentukan arti dari potongan hadits riwayat Ibnu Majah
36. Disajikan hadits tentang mengebiri hewan, Menterjemahkan hadits tersebut
37. Menentukan arti potongan hadits riwayat At Tirmizi
38. Disajikan hadits tentang mengebiri hewan, Menentukan arti lafaz yang digaris bawah
39. Disajikan hadits tentang menjaga dan melestarikan lingkungan yang rumpang, Menentukan susunan yang tepat dari hadits tersebut
40. Disajikan hadits tentang larangan mengurung hewan, Menentukan lafaz yang tepat untuk melengkapi hadits tersebut
41. Disajikan hadits tentang mengebiri hewan, Menentukan lafaz yang tepat untuk melengkapi hadits tersebut
42. Menentukan arti dari potongan hadits riwayat Al Bazzar
43. Menjelaskan penghargaan bagi seseorang yang menggali sumur berdasarkan hadits riwayat Ibnu Majah
44. Menentukan arti dari potongan hadits riwayat Al Bazzar
45. Menentukan lafaz pada hadits riwayat Ibnu Majah yang sesuai dengan arti
46. Disajikan potongan ayat QS Al Qoriah ayat ketujuh, Menjelaskan isi kandunag ayat tersebut
47. Menjelaskan asbabunnuzul QS Az Zalzalah ayat ketujuh dan kedelapan
48. Menentukan contoh bacaan mad shilah thawilah
49. Menjelaskan kandungan QS Az Zalzalah
50. Menyebutkan upaya yang dilakukan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan berdasarkan hadits.
SaduddinAtazani.Blogspot.Com
KISI-KISI PAS GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018-2019 MATA PELAJARAN SKI
KELAS VIII (DELAPAN)
MTs NEGERI 8 JAKARTA
Setelah tuntasnya penyampaian materi diharapkan siswa mampu :
1. Menentukan nama khalifah terakhir Dinasti Umawiyah
2. Menentukan nama Dinasti yang berdiri setelah runtuhnya Dinasti Umawiyah
3. Menunjukkan nama khalifah yang membawa kejayaan dan berpengaruh pada Dinasti Umawiyah
4. Menunjukkan pendiri Dinasti Abbasiah
5. Menunjukkan salah satu propagandis yang turut serta mendirikan Dinasti Abbasiah
6. Menunjukkan nama khalifah pertama Dinasti Abbasiah
7. Menunjukkan tahun kelahiran Khalifah Abu Ja’far Al Manshur
8. Menunjukkan nama ibunda dari Khalifah Abu Ja’far Al Manshur
9. Menunjukkan nama ayahanda dari Khalifah Abu Ja’far Al Manshur
10. Menunjukkan usia Khalifah Abu Ja’far Al Manshur saat diangkat menjadi khalifah
11. Menjelaskan arti Qadhi sebagai lembaga administrasi pemerintahan Dinasti Abbasiah
12. Menentukan hubungan politik luar negeri Abu Ja’far Al Manshur
13. Menentukan nama ulama yang berda’wah dengan metoda humor pada masa Khalifah Harun Ar Rasyid
14. Menentukan jabatan pertama Harun Ar Rasyid sebelum menjadi khalifah
15. Menentukan lembaga studi yang berfungsi sebagai pusat diskusi pada masa Kalifah Al Ma’mun
16. Menyebutkan lembaga-lembaga yang dibentuk pada masa khalifah Harun Ar Rasyid
17. Menentukan lembaga yang mengatur keluar masuknya uang negara pada masa dinasti Abbasiyah
18. Menentukan nama pemimpin lembaga terjemah pada masa Khalifah Harun Ar Rasyid
19. Menyebutkan guru-guru yang membimbing Khalifah Harun Ar Rasyid
20. Menunjukkan putra Harun Ar Rasyid yang mengimami sholat jenazah saat beliau wafat
21. Menentukan lamanay Harun ar Rasyid menjabat sebagai khalifah
22. Menentukan jabatan Khalifah Al Ma’mun sebelum menjabat sebagai khlaifah
23. Menentukan bidang pencapaian kejayaan peradaban Islam
24. Menentukan tokoh ilmuan muslim bidang filsafat yang dianggap filosof muslim pertama pada masa Dinasti Abbasiyah
25. Menentukan karya monumental Ibnu Sina dalam bidang kedokteran
26. Menentukan tokoh ilmuan muslim dalam bidang kimia pada masa Dinasti Abbasiyah
27. Menentukan tokoh ilmuan muslim dalam bidang ilmu bumi yang merupakan ilmuan pertama dalam ilmu bumi pada masa Dinasti Abbasiyah
28. Menentukan tokoh ilmuan muslim dalam bidang ilmu sejarah pada masa Dinasti Abbasiyah
29. Menentukan tokoh ilmuan muslim dalam bidang ilmu bumi yang membuat globe pada masa Dinasti Abbasiyah
30. Menyebutkan istilah lain dari ilmu perbintangan
31. Menentukan tokoh ilman muslim dalam bidang filsafat yang memadukan antara keilmuan Islam dengan keilmuan Yunani pada masa Dinasti Abbasiyah
32. Menentukan kitab hadits karya Imam Bukhari
33. Menentukan istilah untuk isi atau kandungan hadits
34. Menentukan nama perawi hadits yang bergelar As-Syaikhoni
35. Menentukan tokoh ilmuan muslim dalam bidang Fiqih pada masa Dinasti Abbasiyah
36. Menentukan karya monumental Imam Syafii dalam bidang Fiqih pada masa Dinasti Abbasiyah
37. Menentukan nama ulama Fiqih yang pernah mengalami masa-masa sulit pada masa pemerintahan Khalifah Al Ma’mun pada masa Dinasti Abbasiyah
38. Menentukan tokoh ilmuan muslim dalam bidang ilmu tafsir pada masa Dinasti Abbasiyah
39. Menyebutkan karya monumental At Thabari dalam bidang ilmu tafsir
40. Menentukan tokoh ilmuan muslim dalam bidang ilmu tafsir yang mengarang kitab Tafsir Jami’ Al Bayan pada masa Dinasti Abbasiyah
41. Menentukan tokoh muffasir bi Al Ma’tsur pada masa Dinasti Abbasiyah
42. Menentukan nama tokoh sufi wanita pada masa Dinasti Abbasiyah
43. Menjelaskan pengertian Zuhud
44. Menjelaskan pengertian Mahabbah
45. Menunjukkan karya monumental dari Imam Al Gozali
46. Menyebutkan tiga khalifah dari Dinasti Abbasiyah yang mencapai kemajuan
47. Menunjukkan nama bendungan yang dibangun pada masa Khalifah Harun Ar Rasyid
48. Menyebutkan cabang-cabang ilmu agama yang berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah
49. Menyebutkan enam nama ulama hadits yang mengarang kitab hadits Kutubutssitah
50. Menjelaskan pengertian tafsir bi Al Ma’tsur
SaduddinAtazani.Blogspot.Com
KISI-KISI PAS GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018-2019 MATA PELAJARAN SKI KELAS VII (TUJUH)
MTs NEGERI 8 JAKARTA
Setelah tuntasnya penyampain materi semester ganjil diharapkan siswa mampu :
1. Menentukan nama benda berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik di kota Mekah
2. Menjelaskan pengertian Darahim
3. Disajika beberapa nama tokoh Quraisy. Menentukan salah satu tokoh Quraisy yang menyembah berhala
4. Disajika beberapa nama tokoh Quraisy. Menunjukkan salah satu tokoh Quraisy yang menyebarkan ajaran tauhid yang dibawa Nabi Ibrohim AS
5. Menyebukan nama jabatan tinggi dalam bidang ketentaraan pada suku Quraisy sebelum Islam
6. Menentukan nama jabatan Ketua Dewan suku Quraisy
7. Menentukan nama jabatan Administrasi keuangan suku Quraisy
8. Menentukan nama tempat turunnya wahyu pertama
9. Menunjukkan nama surat dalam Alqur’an yang pertama Allah turunkan
10. Menunjukkan nama surat dalam Alqur’an yang kedua Rasulullah SAW terima sebagai permulaan da’wah
11. Menunjukkan nama surat yang berisi perintah da’wah secara sirri (Sembunyi-sembunyi)
12. Menunjukkan nama surat yang berisi perintah da’wah secara jahr (terang-terangan)
13. Menunjukkan sebutan bagi para pemeluk Islam pada periode awal
14. Menyebutkan nama-nama yang pertama kali menerima da’wah Islam
15. Menyebutkan tantangan dan rintangan da’wah Nabi Muhammad SAW
16. Menunjukkan salah satu perioritas da’wah Nabi Muhammad SAW
17. Menunjukkan salah satu faktor ditolaknya da’wah Nabi Muhammad SAW oleh kaum kafir Quraisy di Mekah
18. Menjelaskan pengertian da’wah sirriyah
19. Menunjukkan nama tempat yang dimanfaatkan Rasulullah SAW mengumpulkan tokoh-tokoh Quraisy saat berda’wah secara jahr
20. Menginformasikan nama Raja Habasyah yang menerima kedatangan kaum muslimin pada hijrah pertama
21. Menunjukkan nama sahabat yang pertama ditunjuk Nabi Muhammad SAW untuk berda’awah di Madinah
22. Mengidentifikasi nama-nama agama yang dianut masyarakat Madinah sebelum datangnya Islam
23. Menyebutkan nama-nama suku yang sering berselisih di kota Madinah
24. Menjelaskan pengertian hijrah menurut istilah
25. Menunjukkan nama sahabat nabi SAW yang menggantikan beliau tidur saat hijrah
26. Menunjukkan nama tempat Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar bersembunyi saat perjalanan hijrah
27. Menentukan nama kota Madinah sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW
28. Menjelaskan arti kaum Anshor
29. Menunjukkan nama sahabat Nabi SAW yang mendampingi beliau saat hijrah
30. Menunjukkan nama masjid yang pertama kali dibangun Nabi Muhammad SAW
31. Menunjukkan nama perjanjian yang dibuat Nabi Muhammad SAW bersama kaum Muhajirin, Anshor dan Yahudi di kota Madinah
32. Mengidentifikasi nama perang yang terjadi pada tahun 3 H
33. Menunjukkan jumlah pasukan kaum muslimin pada perang Uhud
34. Menjelaskan penyebab kekalahan kaum muslimin pada perang Uhud
35. Menunjukkan tahun terjadinya perjanjian Hudaibiyah
36. Mengidentifikasi peristiwa penting yang terjadi pada tahun 8 H
37. Menjelaskan pengertian Haji wada’
38. Menunjukkan tahun dilaksanakannya Haji wada’
39. Mengidentifikasi hikmah dari misi Nabi SAW membangun masyarakat kota Madinah
40. Mengidentifikasi keteladanan perjuangan Nabi SAW
41. Menentukan jumlah peperangan yang pernah diikuti Nabi SAW
42. Menyebutkan alasan Nabi Muhammad SAW memilih kota Madinah sebagai tujuan hijrah
43. Menyebutkan tiga langkah yang dilakukan Nabi SAW di Kota Madinah
44. Mengidentifikasi hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW ke Thaif
45. Menjelaskan sebab-sebab kekalahan kaum muslimin pada perang Uhud
46. Menyebutkan nama kerajaan di Jazirah Arab yang berdiri sebelum datangnya Islam
47. Menjelaskan arti jabatan Liwa, Rifadah dan Nadwah
48. Menyebutkan nama-nama sahabat yang masuk Islam atas ajakan Abu Bakar
49. Menyebutkan alasan Nabi Muhammad SAW melaukan muhibah ke Thaif
50. Menyebutkan isi perjanjian aqobah kedua
SaduddinAtazani.Blogspot.Com or Sa’duddin Attaftazani’s Files
Selasa, 07 Agustus 2018
MAD FARQI
Pengertian Mad Farqi (مَدْ فَرْقِ)
Menurut Bahasa :
Mad artinya panjang, sedangkan farqi artinya adalah memisahkan
Menurut Istilah :
Apabila ada mad badal bertemu tasydid di lain kalimat.
Dikatakan mad farqi (yang berarti memisahkan) karena memisahkan antara istifham dan mubtada’, jika tidak ada mad di sana, maka tentu saja akan dipahami bahwa mad itu (hamzah) kedudukannya adalah mubtada’ bukan istifham. Jadi, fungsi mad di sini adalah menunjukkan bahwa hamzah tersebut adalah hamzam istifham.
Catatan :
• Istifham dalam ilmu nahwu adalah huruf yang berfungsi sebagai pertanyaan (yang berarti apakah).
• Mubtada’ dalam ilmu nahwu adalah isim yang disepikan dari amil-amil lafdzi.
Contoh Bacaan
Hukum bacaan mad farqi hanya bisa ditemui dalam 4 tempat di dalam Al-Qur’an yaitu :
Surat Al-An'am ayat 143 :
ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ ۖ مِنَ الضَّأْنِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْمَعْزِ اثْنَيْنِ ۗ قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الْأُنْثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ الْأُنْثَيَيْنِ ۖ نَبِّئُونِي بِعِلْمٍ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Surat Al-An'am ayat 144 :
وَمِنَ الْإِبِلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِ ۗ قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الْأُنْثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ الْأُنْثَيَيْنِ ۖ أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ وَصَّاكُمُ اللهُ بِهَٰذَا ۚ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللهِ كَذِبًا لِيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ اللهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِيْنَ
Surat Yunus ayat 59 :
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا قُلْ آللهُ أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى اللهِ تَفْتَرُونَ
Surat An-Naml ayat 59 :
قُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَسَلَامٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفٰى ۗ آللهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Jika sudah dilihat contoh-contoh di atas, maka kalimat asli yang menunjukkan pertemuan mad badal dan tasydid di lain kalimat adalah sebagai berikut :
اَاَللهُ - اَاَلذَّكَرَيْنِ
Cara Membaca
Hukum bacaan mad farqi dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat.
MAD BADAL
Hukum Bacaan Mad Badal
Mad badal adalah apabila ada huruf mad dan hamzah terkumpul dalam satu kalimat, sedangkan hamzah mendahului huruf mad itu
Pengertian Mad Badal (مَدْ بَدَلْ)Menurut Bahasa
Mad berarti panjang, badal berarti pengganti.
Pengertian Mad Badal (مَدْ بَدَلْ) Menurut Istilah
اَنْ يَجْتَمِعَ الْمَدُّ مَعَ الْهَمْزَةِ فِيْ كَلِمَةٍ لٰكِنِ تَتَقَدَّمُ الْهَمْزَةُ عَلٰى الْمَدِّ
Apabila ada huruf mad (alif, ya’, dan wawu) dan hamzah terkumpul dalam satu kalimat, sedangkan hamzah mendahului huruf mad itu.
Contoh :
Contoh Lafadz Cara Membaca Lafadz Asli
اٰمَنَ aamana أَأْمَنَ
اِيْمَانٌ iimanun أِأْمَانٌ
مِنَ الْاُوْلٰى minal uulaa مِنَ الْأُأْلٰى
Cara Membaca :
Hukum bacaan mad badal dibaca panjang 2 alif atau 4 harakat.
Catatan :
Dari pengertian dan contoh di atas, maka kita bisa mengetahui bahwa hukum mad badal merupakan pengganti dari hamzah yang dihilangkan. Mengapa dihilangkan ? karena aturan penulisan berbahasa arab memang demikian yaitu agar mempermudah pengucapan lisan. Kita bisa membedakan secara jelas jika mempelajari tentang kaidah i’lal dalam ilmu alat dan penulisan berbahasa arab. Dan biasanya, Al-Qur’an dalam Mushaf Usmani (Al-Qur’an cetakan timur tengah) jelas membedakan akalimat-kalimat mad badal.
MAD TAMKIN
Pengertian Mad Tamkin adalah mad yang huruf ya ( ي ) bertasydid atau berharkat berkasroh ( يِّ ). Cara membaca Mad Tamkin adalah dengan panjang 2 harakat.
Dilihat dari segi bahasa Mad Tamkin adalah cara untuk memanjangkan bacaan Mad pada Wawu dan Ya ketika bertemu dengan huruf hijaiyah yang sama baik itu dari segi sifat dan juga dari segi mahrajnya. Satu berharokat sukun dan yang lainnya berharokat
Kesimpulannya, Mad tamkin ialah mad yang terdiri dari 2 huruf “ya” yang bertemu dalam satu kalimat, sedangkan yang pertama berbaris kasrah dan bertasydid , dan yang kedua mati(sukun). Contoh :
عِتِيِّيْنَ , عِلِيِّيْنَ ,حُيِّيْتُمْ ,نَبِيِّيْنَ
Ketentuan dalam Mad Tamkin
- Apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat Kasrah bertemu dengan huruf hijaiyah Ya Sukun ( يْ ), dan huruf hijaiyah sesudahnya adalah Ya yang Berharakat fathah, kasroh, dhammah ( يَ , يِ , يُ )
Apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat Dhammah bertemu dengan huruf Waw sukun ( وْ ), dan sesudahnya yaitu Wawu Berharakat fathah dhammah maupun kasroh ( وَ, وِ, وُ )
Cara Membaca Mad Tamkin
Cara membaca Mad Tamkin ialah dengan menetapkan bunyi tasydid pada huruf ya’ yang pertama. Kemudian bacaan dipanjangkan saat menghadapai huruf maddnya, yaitu huruf ya’ yang kedua bertanda sukun.
Panjang bacaannya adalah dua harokat atau satu alif. Namun, apabila setelah ya’ ada satu huruf yang di waqofkan pada huruf tersebut , maka membacanya boleh dua, empat atau enam harokat, hal ini lantaran karena hukum bacaan pada akhir kata menjadi madd aridl lis sukun.
Contoh Mad Tamkin dalam Al Quran
Surat ali-imron ayat 21
وَٱلۡأُمِّيِّـۧنَ
Surat ali-imron ayat 20
رَبَّـٰنِيِّـۧنَ
Surat Ali 'Imran 3: Ayat 79
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتٰبَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِّى مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلٰكِنْ كُونُوا رَبّٰنِيِّۦنَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتٰبَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
Khutbah :
Menjaga hati
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوااللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ،
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
Saudara-saudara kaum muslimin sidang jum’at Masjid Nurussyibyan MTs Negeri 8 Jakata rahimahumullah. Sebagai khotib, dari atas mimbar ini saya berwasiat kepada diri pribadi dan Anda semua untuk bertakwa kepada Allah SWT. Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Bertakwalah kepada Allah dalam mengurus diri dan orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita. Bertakwalah kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan perlindungan, kecukupan dan petunjuk kepada kita semua.
Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi ﷺ mengingatkan:
أَلاَ وَإِنَّ فِيْ الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik maka baik pula seluruh tubuh. Jika ia rusak maka rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).”
(HR Bukhari dan Muslim)
Hadits ini bisa dimaknai dalam dua sudut pandang. Pertama, secara jasmani. Secara lahiriah, Nabi Muhammad ﷺ berpesan tentang betapa vitalnya fungsi jantung (bahasa Arab: qalb) dalam tubuh manusia. Jantung memiliki fungsi utama memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Jantung bertugas pula menyalurkan nutrisi ke seluruh tubuh dan membuang sisa metabolisme tubuh. Jantung yang normal adalah pangkal jasmani yang sehat. Sebaliknya, ketika jantung mengalami gangguan, maka terganggu pula kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kedua, secara rohani. Istilah qalb dimaknai sebagai apa yang sering kita sebut dengan “hati”. Hati memang tak kasat mata tapi pengaruhnya kepada setiap gerak-gerik manusia amat menentukan. Ia tempat berpangkalnya niat. Tulus atau tidak, jujur atau pura-pura, lebih sering hanya diketahui oleh Allah dan pemilik hati itu sendiri. Dalam Islam, hati merupakan sesuatu yang paling pokok. Ibarat jantung, rusaknya hati berarti rusaknya tiap perilaku manusia secara keseluruhan. Maksud dari hadits Rasulullah tentu lebih pada pemaknaan yang kedua ini.
Jamaah shalat Jumat Rohimakumullah
Untuk menjaga agar hati tetap “sehat”, perlu kiranya kita menjawab sebuah pertanyaan: apa yang menyebabkan hati rusak? Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Munabbihât ‘ala Isti‘dâdi li Yaumil Mî‘âd memaparkan penjelasan Imam Hasan al-Bashri bahwa setidaknya ada enam hal yang membuat hati manusia menjadi rusak.
Pertama, berbuat dosa dengan berharap kelak ia bisa bertobat. Ia sadar bahwa apa yang dilakukan adalah kedurhakaan, tapi berangan-angan ia bisa menghapus kesalahan-kesalahan saat ini di kemudian hari.
Ini merupakan sebuah kesombongan karena terlalu percaya diri bahwa Allah akan memberinya umur panjang dan kesempatan bertobat lalu melimpahinya rahmat. Juga masuk kategori sikap meremehkan kewajiban karena perbuatan dosa dilakukan bukan karena kebodohan melainkan kesengajaan. Sangat berharap tobat bakal datang, bisa jadi justru hati semakin gelap, dosa-dosa kian menumpuk, kesadaran untuk kembali kepada Allah makin tumpul dan umur pun tidak sampai. Na’udzubillahi min zalik.
Kedua, berilmu tapi tidak mau mengamalkannya. Pepatan bijak mengatakan, al-‘ilmu bilâ ‘amalin kasy syajari bilâ tsamarin (ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah). Pengamalan dalam kehidupan sehari-hari dari setiap pengetahuan tentang hal-hal baik adalah tujuan dari ilmu. Hal ini juga menjadi penanda akan keberkahan ilmu. Pengertian “tidak mengamalkan ilmu” setidaknya ada dua pemahaman : pertama, mendiamkannya hanya sebagai koleksi pengetahuan dalam kepala, dan kedua,
si pemilik ilmu bertingkah laku bertentangan dengan ilmu yang dimilikinya. Kondisi ini bisa menyebabkan rusaknya hati.
Ketiga, ketika seseorang beramal, ia tidak ikhlas. Setelah ilmu diamalkan, urusan belum sepenuhnya beres. Sebab, manusia masih dihinggapi hawa nafsu dari mana-mana. Ia mungkin saja berbuat baik banyak sekali, namun sia-sia belaka karena tidak ada ketulusan berbuat baik. Ikhlas adalah hal yang cukup berat sebab meniscayakan kerelaan hati meskipun ada yang dikorbankan.
Jamaah shalat Jumat yang berbahagia
Keempat, menikmati rezeki Allah namun tidak bersyukur. Karunia dan syukur merupakan pasangan yang tak bisa dipisahkan. Jika tidak ada kehidupan manusia di dunia ini yang luput dari karunia Allah, maka bersyukur adalah pilihan sikap yang wajib. Orang yang tak mau bersyukur adalah orang yang tidak memahami hakikat rezeki. Jenis anugerah Allah mungkin ia batasi hanya kepada ukuran-ukuran yang bersifat material belaka, misalnya jumlah uang, rumah, jenis makanan, dan lain-lain. Padahal, rezeki telah diterima setiap saat, berupa nikmat bendawi maupun nonbendawi. Mulai dari napas, waktu luang, akal sehat, hingga berbagai kecukupan kebutuhan lainnya seperti makan, tempat tinggal, dan pakaian. Hanya mereka yang sanggup merenungkannya yang akan jauh dari kufur nikmat.
Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nashaihul ‘Ibad mengartikan syukur dengan ijrâ’ul a‘dlâ’ fî mardlâtillâh ta‘âlâ wa ijrâ’ul amwâl fîhâ (menggunakan anggota badan dan harta benda untuk sesuatu yang mendatangkan ridha Allah). Artinya, selain ucapan “alhamdulillah”, kita dianggap bersyukur bila tingkah laku kita, termasuk dalam penggunaan kekayaan kita, bukan untuk jalan maksiat kepada Allah ﷻ.
Perusak hati yang kelima adalah tidak ridho dengan karunia Allah. Pada level ini, orang bukan hanya tidak mau mengucapkan rasa syukur, tapi juga kerap mengeluh, merasa kurang, bahkan dalam bentuknya yang ekstrem melakukan protes kepada Allah. Allah memberikan kadar rezeki pada hambanya sesuai dengan proporsional. Tidak ada hubungan langsung bahwa yang kaya adalah mereka yang paling disayang Allah, sementara yang miskin adalah mereka yang sedang dibenci Allah. Bisa jadi justru apa yang kita sebut “kurang” sebenarnya adalah kondisi yang paling pas agar kita selamat dari tindakan melampaui batas. Betapa banyak orang berlimpah harta namun malah lalai dengan tanggung jawab kehambaannya: boros, sombong, berfoya-foya, kikir, tenggelam dalam kesibukan duniawi dan lupa akhirat, dan lain sebagainya.
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ
“Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat." (QS Asy-Syura: 27)
Keenam, mengubur orang mati namun tidak mengambil pelajaran darinya. Peristiwa kematian adalah nasihat yang lebih gamblang daripada pidato-pidato dalam panggung ceramah. Ketika ada orang meninggal, kita disajikan fakta yang jelas bahwa kehidupan dunia ini fana. sementara. Liang kubur adalah momen perpisahan kita dengan seluruh kekayaan, jabatan, status sosial, dan popularitas yang pernah dimiliki. Selanjutnya, orang mati akan berhadapan dengan semua pertanggungjawaban atas apa yang ia perbuat selama hidup di dunia.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اْلقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَر مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجَ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ
“Sungguh liang kubur merupakan awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)-nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)-nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam.” (HR Tirmidzi)
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ
وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ
وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ
وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً
وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Khutbah :
Mensyukuri Kemerdekaan
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَلَّذِى خَلَقَ اْلإِنْسَانَ خَلِيْفَةً فِي اْلأَرْضِ
وَالَّذِى جَعَلَ كُلَّ شَيْئٍ إِعْتِبَارًا لِّلْمُتَّقِيْنَ وَجَعَلَ فِى قُلُوْبِ الْمُسْلِمِيْنَ بَهْجَةً وَّسُرُوْرًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئ ٍقَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَأَفْضلِ اْلأَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبه أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا . وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
Saudara-saudara kaum muslimin sidang jum’at Masjid Nurussyibyan MTs Negeri 8 Jakata rahimakumullah. Sebagai khotib, dari mimbar ini saya berwasiat kepada diri pribadi dan Anda semua untuk bertakwa kepada Allah SWT. Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Bertakwalah kepada Allah dalam mengurus diri dan orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita. Bertakwalah kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan perlindungan, kecukupan dan petunjuk kepada kita semua.
Jamaah shalat Jum’at yang semoga dirahmati Allah,
Kaum Muslimin patut bangga memiliki ajaran yang begitu memuliakan manusia. Islam lahir dari latar sejarah bangsa Arab jahiliyyah yang melanggar moralitas perikemanusiaan: fanatisme kesukuan yang parah, pelecehan terhadap perempuan, perang saudara, perampasan hak milik orang lain, perjudian, dan lain sebagainya. Dalam ajarannya pun, komitmen tersebut juga sangat jelas. Allah berfirman, wa laqad karramnâ banî âdam (sungguh Kami telah muliakan anak keturunan Adam). Islam juga menjamin kehidupan yang berkeadilan, aman secara jasmani dan ruhani, serta merdeka dari belenggu penindasan. Dalam tradisi ushul fiqih, kita mengenal prinsip-prinsip yang haram dilanggar, yakni hak hidup (hifdhun nafs), terjaganya kehidupan agama (hifdhud din), jaminan mendayagunakan akal (hifdhul 'aql), jaminan kepemilikan harta (hifdhul mâl), dan terjaganya kesucian keluarga (hifdhun nasl). Beberapa hal pokok inilah yang lazim disebut maqâshidus syarî‘ah .
Umat Islam, juga seluruh umat manusia lainnya, masing-masing memiliki hak untuk hidup yang wajar. Sebagai implementasi dari nilai-nilai utama tadi, mereka seyogianya mendapat keleluasaan dalam mencari ilmu, beribadah, mengekspresikan pikiran, berkarya, dan sejenisnya. Jaminan tersebut wajib ada selama dilaksanakan dalam kerangka kemasyarakatan yang bertanggung jawab. Apabila kebebasan tersebut dirampas secara zalim maka sangatlah wajar sebuah perlawanan dan pembelaan kemudian mengemuka.
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ. الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ
Artinya: “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (Yang teraniaya itu adalah) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata "Tuhan kami hanyalah Allah".
Jika kita perhatikan secara seksama, Surat Al-Hajj ayat 39-40 ini menegaskan bahwa tiap orang memiliki hak atas kampung halaman, rumah, tempat tinggal, tanah air yang dalam bahasa Al-Qur’an disebut diyârihim (berasal dari kata dâr, rumah). Sebab itu, tatkala mereka diusir atau dirampas hak-haknya, Allah memberi kewenangan mereka untuk membela diri. Mengapa demikian? Karena kampung halaman atau tanah air adalah tempat berpijak untuk melaksanakan kehidupan secara wajar dan aman sebagai manusia yang dimuliakan di buka bumi. Tanah air adalah tempat untuk mencari nafkah, makan, berkeluarga, menunaikan kewajiban agama, bermasyarakat, mengembangkan pendidikan, dan seterusnya.
Jamaah shalat Jum’at rahimakumullâh,
Begitu pula yang diteladankan Rasulullah. Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat berjuang keras melindungi hak-hak mereka. Mereka berperang bukan semata hanya untuk menyerang. Mereka berperang karena sedang diserang dan melawan kezaliman kaum Musyrik Quraisy yang merenggut kebebasan kaum Muslim dalam bertauhid dan hidup tanpa gangguan siapa pun. Artinya, umat Islam berperang justru karena tak menginginkan perang itu terjadi sama sekali di muka bumi.
Semangat serupa juga dikobarkan para ulama-ulama kita era pra-kemerdekaan Indonesia. Selama proses penjajahan Jepang dan Belanda, penduduk pribumi tak aman dan tak nyaman di tanah air sendiri. Mereka tersingkir dari kehidupan yang layak: susah belajar, susah makan, susah bekerja, dan susah beribadah. Berbagai kekejaman dan kezaliman inilah yang mendorong para ulama bersama umat Muslim, dan para pahlawan lain untuk mengusir kaum kolonial. Kalau kita pernah mendengar “Resolusi Jihad yang difatwakan Hadrotussyaikh KH Hasyim As’ary tokoh pendiri NU” maka itu adalah salah satu cerminan nyata dari semangat tersebut. Resolusi Jihad adalah deklarasi perang kemerdekaan sebagai “jihad suci” yang digelorakan para kiai di Indonesia pada 22 Oktober 1945 guna menghadang pasukan Inggris yang disusupi tentara NICA Belanda yang hendak menjajah Indonesia kembali. Berkat perjuangan yang gigih, gelora keislaman yang tinggi, serta riyadlah dan doa para ulama, serangan tentara Inggris dan tentara NICA dapat digagalkan dan bangsa Indonesia tetap merdeka hingga kini sejak Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Sebagian ulama tersebut bahkan tak hanya memimpin perlawanan, tapi juga aktif bergerilya, menyusun strategi, bahkan perang fisik secara langsung dengan pasukan musuh. Umat Islam sadar bahwa membela tanah air dari penindasan adalah bagian dari perjuangan Islam, yang nilai maslahatnya akan dirasakan oleh jutaan orang. Terlebih saat Resolusi Jihad dikumandangkan, Indonesia adalah negara yang baru dua bulan berdiri.
Para ulama dan cendekia Muslim sadar betul, bahwa sebagai makhluk sosial kehadiran negara merupakan sebuah keniscayaan, baik secara syar’i maupun ‘aqli, karena banyak ajaran syariat yang tak mungkin dilaksanakan tanpa kehadiran negara. Oleh karena itu, Al-Imam Hujjatul Islam Abu Hamid al-Ghazali dalam Ihyâ’ ‘Ulûmud Dîn mengatakan:
المُلْكُ وَالدِّيْنُ تَوْأَمَانِ فَالدِّيْنُ أَصْلٌ وَالسُّلْطَانُ حَارِسٌ وَمَا لَا أَصْلَ لَهُ فَمَهْدُوْمٌ وَمَا لَا حَارِسَ لَهُ فَضَائِعٌ
“Kekuasaan (negara) dan agama merupakan dua saudara kembar. Agama adalah landasan, sedangkan kekuasaan adalah pemelihara. Sesuatu tanpa landasan akan roboh. Sedangkan sesuatu tanpa pemelihara akan lenyap.”
Jamaah shalat Jum’at rahimakumullâh,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kini kita diami adalah hasil kesepakatan bangsa (mu’ahadah wathaniyyah), dengan Pancasila sebagai dasar negara. Ia dibangun atas janji bersama, termasuk di dalamnya mayoritas umat Islam. Bahkan, sebagian perumus Pancasila adalah para tokoh dan ulama Muslim. Karena itu, sebagai penganut agama yang sangat menghormati janji, seluruh umat Islam wajib mentaati dasar tersebut, apalagi tak nilai-nilai di dalamnya selaras dengan substansi ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda:
المُسْلِمُوْنَ عَلىَ شُرُوْطِهِمْ
Artinya: “Kaum Muslimin itu berdasar pada syarat-syarat (kesepakatan) mereka.” (HR Al-Baihaqi dari Abi Hurairah)
Indonesia memang bukan Negara Islam, akan tetapi sah menurut pandangan Islam. Demikian pula Pancasila sebagai dasar negara, walaupun bukan selevel syari’at/agama, namun ia tidak bertentangan, bahkan selaras dengan prinsip-prinsip Islam. Sebagai konsekuensi sahnya NKRI, maka segenap elemen bangsa wajib mempertahankan dan membela kedaulatannya.
Pemerintah dan rakyat memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Kewajiban utama pemerintah ialah mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya secara berkeadilan dan berketuhanan. Sedangkan kewajiban rakyat ialah taat kepada pemimpin sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Jamaah shalat Jum’at rahimakumullâh,
Kita patut bersyukur bahwa negara kita, Indonesia, cukup aman dibanding sebagian negara di belahan lain dunia. Umat Islam di sini dapat menjalankan ibadah dan menuntut ilmu agama dengan tenang kendatipun berbeda-beda madzhab dan kelompok. Kita juga relatif bebas dari kekangan di Tanah Air dalam menjalankan hidup sehari-hari. Udara kemerdekaan ini adalah karunia besar dari Allah SWT.Jangan sampai kita baru merasakan kenikmatan luar biasa ini setelah rudal-rudal berjatuhan di sekeliling kita, tank-tank perang berseliweran, tempat ibadah hancur karena bom, atau konflik berdarah antara-saudara sesama bangsa. Na’ûdzubillâhi min dzâlik.
Mari kita syukuri kemerdekaan ini dengan hamdalah, sujud syukur, dan mengisinya dengan kegiatan-kegiatan positif. Bagi para siswa isilah kemerdekaan ini dengan belajar yang tekun agar kalian dapat meraih cita-cita dengan mudah dan kelak dapat menjadi para pengganti pemimpin-pemimpin di masa mendatang yang dapat membawa negeri kita Baldatun thoyyibatun warabbun ghaffur. Kita mungkin tak lagi sedang berperang secara fisik sebagaimana ulama-ulama dan pahlawan kita terdahulu, tapi kita masih punya cukup banyak masalah kemiskinan, kebodohan, korupsi, kekerasan, narkoba, dan lain-lain yang juga wajib kita perangi.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهّ أَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Senin, 21 Mei 2018
KISI-KISI PAT SKI KELAS VIII (DELAPAN) TP.2017 – 2018
1.Menentukan Dinasti yang berdiri tahun 546 H/1169 M
2.Menjelaskan pengertian Qol’atul Jabal
3.Menentukan Pendiri / tokoh – tokoh bani Ayyubiyah
4.Menentukan mazhab yang dianut Dinasti Fathimiyah
5.Menentukan asal suku Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi
6.Menunjukkan jumlah pembagian wilayah Dinasti Al Ayubiyah
7.Menunjukkan tempat ekspedisi pertama Shalahuddin Al Ayyubi tahun 1164 M
8.Menentukan gelar yang disandang Shalahuddin Al Ayyubi setelah menjadi perdana menteri
9.Menentukan tujuan peperangan yang dilakukan oleh Shalahudin Yusuf Al Ayyubi
10.Menentukan 3 (tiga) penguasa erofa yang terlibat dalam perang Salib
11.Menentukan khalifah terakhir Dinasti
Fathimiyah yang ditaklukkan oleh Shalahudin
Al Ayyubi
12.Menentukan Mazhab yang dianut khalifah
Shalahudin Yusuf al Ayyubi
13.Menguraikan pengertian Mamluk
14.Menentukan nama raja erofa yang yang diberi
gelar “The Lion Heart” oleh Shalahudin Al
Ayyubi
15.Menentukan pendiri Al Azhar
16.Menentukan pengertian Qadhi
17.Menentukan masa berkuasanya pemerintahan
Dinasti Al Ayyubiyah
18.Menyebutkan wilayah kekuasaan Dinasti Al
Ayyubiyah
19.Menunjukkan salah satu sikap toleransi
Shalahudin Al Ayyubi terhadap umat Nasrani
mengunjungi Baitul Maqdis
20.Menentukan lembaga pendidikan yang
didirikan pada masaDinasti Al Ayyubiyah yang
terkenal sampai sekarang
21.Menyebutkan latar belakang Dinasti
Fathimiyah mendirikan Al Azhar
22.Menentukan pengganti Shalahudi Al Ayyubi
yang meneruskan program dan cita-cita beliau
23.Menentukan Dinasti yang mendirikan
Universitas Al Azhar
24.Menentukan bidang keahlian Hasan bin Khatir
Al-Farisi
25.Menguraikan pengertian ilmu nahwu
26.Menentukan seorang ilmuwan bidang mantiq masa Dinasti Al Ayyubiyah
27.Menentukan keahlian Syamsuddin bin Khalikan seorang ilmuwan pada masa
Dinasti Al Ayyubiiyah
28.Mengidentifikasi semangat juang slahuddin dalam
rangka toleransi kepada umat nasrani yang ingin
berkunjung ke aitul Maqdis
29.Menganalisis kezuhudan Salahuddin Al-Ayyubi
30.Menganalisis kewara’an salahuddin Al-Ayyubi
31.Menyebutkan prestasi Salahuddin Al-Ayyubi dalam
masa pemerintahannya
32.Menyebutkan kunci sukses Salahuddin Al-Ayyubi
dalam memimpin
33.Menyebutkan nama kota yang dijadikan pusat
pendidikan oleh Salahuddin Al-ayyubi
34.Menyebutkan nama rumah sakit yang
pengunaannya sekaligus untuk sekolah kedokteran
pada masa Dinasti Ayyubiyah
35.Menentukan sebutan kota suci tiga agama
36.Menentukan ilmuwan bidang fikih yang terkenal
pada masa dinasti al Ayyubiyah
37.Menyebutkan nama dokter pribadi Salahudin yang
beragama Yahudi
38.Menyebutkan nama acara yang dibuat salahdin
untuk membangkitkan semangat juang pasukan
muslim
39.Menyebutkan nama nama mata uang pada masa
dinasti Ayyubiyah yang terbuat dari tembaga
40.Menyebutkn nama pendiri Al-Azhar
41.Menyebutkan nama masjid Al-Azhar sebelmnya
42.Menyebutkan fungsi Al-Azhar pada masa Dinasti
Ayyubiyah
43.Menyebutkan nama ulama yang mengajarkan ilmu
mantiq dan bayan di masjid Al-Azhar
44.Menyebutkan arti mahabbah dalam ajaran filsafat
45.Menyebutkan satu nama ilmuwan bidang filsafat
pada masa Dinasti Ayyubiyah yang mempunyai
gelar master of Illuminationist
46.menunjukkan nama ilmuwan filsafat dan sastra
yang mengarang Qasidah burdah
47.Menyebutkan Seorang ulama fikih terkenal pada
masa Dinasti Ayyubiyah
48.Mengidentifikasi bidang ilmu yang dikuasai
Syamsuddin khalikan pada masa Dinasti
Ayyubiyah
49.Menerjemahkan arti ‘Uyun Al-Ma’arif karya dari Abu
Abdullah Al-Quda’I
50.Menentukan prestasi yang di capai pada masa khalifah
Salahuddin al-Ayyubi
Minggu, 20 Mei 2018
KISI-KISI PAT SKI KELAS VII (TUJUH) TP. 2017 -2018
1. Siswa dapat menentukan arti Khulafaurrasyidin secara bahasa
2. Siswa dapat menyebutkan nama Khulafaurrasyidin secara berurutan
3. Siswa dapat menyebutkan nama asli Abu Bakar as-Shiddiq
4. Siswa dapat menentukan masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq
5. Siswa dapat menentukan salah satu prestasi Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq
6. Siswa dapat menentukan sifat yang menonjol dari Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq
7. Siswa dapat menjelaskan arti dari gelar Umar bin Khattab
8. Siswa dapat menentukan nama salah satu lembaga yang dibentuk pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab
9. Siswa dapat menentukan prestasi Khalifah Umar bin Khattab
10. Siswa dapat menentukan empat (4) nama khulafaurrasyidin
11. Siswa dapat menentukan peristiwa penting yang dijadikan sebagai patokan penetapan kalender Islam
12. Siswa dapat menyebutkan nama seorang Sahabat yang ditugasi menjadi Gubernur di Syiria pada masa pemerintahan Umar bin Khattab
13. Siswa dapat menentukan masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab
14. Siswa dapat menyebutkan gelar dari Utsman bin Affan
15. Siswa dapat menentukan usia Utsman bin Affan ketika diangkat menjadi Khalifah
16. Siswa dapat menentukan prestasi Khalifah Utsman bin Affan yang manfaatnya dapat dirasakan sampai sekarang
17. Siswa dapat menyebutkan nama Sahabat yang mengusulkan pembentukan Angkatan Laut pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan
18. Siswa dapat menyebutkan nama Sahabat yang mengetuai panitia penyusunan mushaf al-Qur’an pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan
19. Siswa dapat menentukan nama daerah yang dikirimi mushaf al-Qur’an pada masa Khalifah Utsman bin Affan
20. Siswa dapat menujkkan 1 prestasi kholifah Abu Bakar ash-Shiddik
21. Siswa dapat menentukan prestasi Khalifah Ali bin Abi Thalib
22. Siswa dapat menjelaskan arti dari gelar Ali bin Abi Thalib
23. Siswa dapat menyebutkan nama istri dari Ali bin Abi Thalib
24. Siswa dapat menjelaskan alasan Khalifah Ali bin Abi Thalib mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu
25. Siswa dapat menentukan sifat yang menonjol dari Khalifah Ali bin Abi Thalib
26. Siswa dapat menentukan masa pemerintahan Khulafaurrasyidin
27. Disajikan proses berdirinya Dinasti Umayah. Siswa dapat menentukan tahun berdirinya Dinasti Umayah.
28 Disajikan proses berdirinya Dinasti Umayah. Siswa dapat menentukan nama Khalifah yang pertama Dinasti Umayah.
29. Disajikan proses berdirinya Dinasti Umayah. Siswa dapat menentukan sistem pemerintahan Dinasti Umayah
30. Disajikan proses berdirinya Dinasti Umayah. Siswa dapat menunjukkan nama kota pusat pemerintahan dinasti Umayah.
31. Disajikan proses berdirinya Dinasti Umayah. Siswa dapat menentukan nama perang yang terjadi pada masa perselisihan Mu’awiyah dengan Ali bin Abu Thalib.
32. Disajikan proses berdirinya Dinasti Umayah. Siswa dapat menginformasikan pengertian Amul Jama’ah.
33. Disajikan proses berdirinya Dinasti Umayah. Siswa dapat menentu kan tahun terjadinya peristiwa Amul Jama’ah.
34. Disajikan jabatan kepala negara Dinasti Umayah. Siswa dapat menentukan nama jabatan kepala negara pada masa pemerintah Dinasti Umayah.
35. Disajikan nama jabatan Dinasti Umayah. Siswa dapat menentukan nama jabatan kementerian Dinasti Umayah.
36. Disajikan nama jabatan Dinasti Umayah. Siswa dapat menentukan nama jabatan Sekretariat Negara Dinasti Umayah.
37. Disajikan nama jabatan Dinasti Umayah. Siswa dapat menentukan nama jabatan Pengawal Pribadi Khalifah Dinasti Umayah.
38. Disajikan nama jabatan Dinasti Umayah. Siswa dapat menentukan nama Departemen Perpajakan Dinasti Umayah.
39. Disajikan tokoh ilmuwan hadits. Siswa dapat menunjukkan salah satu nama tokoh hadits Dinasti Umayah.
40. Disajikan tokoh ilmuwan hadits. Siswa dapat mentukan tahun wafatnya Imam Bukhari.
41. Disajikan tokoh ilmuwan Hadits. Siswa dapat menentukan nama karya Imam Abu Dawud.
42. Menjelaskan arti dari Diwanul Rasail
43. Disajikan tokoh ilmuwan Fiqh. Siswa dapat menentukan salah satu nama tokoh fiqih Dinasti Umayah.
44. Disajikan tokoh ilmuwan sejarah. Siswa dapat menginformasikan nama kitab karya Shuhara Abdi.
45. Menentukan ulama fikih yang terkenal pada masa Dinasti Bani Umayyah
46. Menentukan 3 prestasi dari kholifah Abdul Malik bin Maryam
47. Disajikan Biografi Khalifah Umar bin Abdul Azis. Siswa dapat menginformasikan tahun kelahiran Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
48. Disajikan biografi Khalifah Umar bin Abdul Azis. Siswa dapat menginformasikan nama kota kelahiran Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
49. Disajikan biografi Khalifah Umar bin Abdul Azis. Siswa dapat menginformasikan nama ibu Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
50. Disajikan biografi Khalifah Umar bin Abdul Azis. Siswa dapat menunjukkan julukan yang diberikan kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
KISI-KISI PAT QURDIST KELAS VIII (DELAPAN) TAHUN PELAJARAN 2017-2018
1. Siswa dapat menunjukkan jumlah hukum membaca huruf lam dalam ilmu tajwid
2. Siswa dapat menunjukkan pengertian lam yang terdapat pada lafadz Allah
3. Siswa dapat menunjukkan cara membaca lam jalalah yang didahului huruf berharakat kasrah
4. Siswa dapat menunjukkan syarat lam jalalah dibaca tafkhim
5. Siswa dapat menunjukkan cara membaca lam jalalah bila didahului oleh hurud berharakat kasrah
6. Siswa dapat menunjukkan lafal ayat dari QS al-Qari’ah
7. Disajikan ayat dari QS al-Humazah, siswa dapat menunjukkan hukum bacaan lam yang terdapat pada ayat tersebut
8. Disajikan ayat dari QS al-Humazah, siswa dapat menunjukkan hukum bacaan ro’ yang terdapat pada ayat tersebut
9. Disajikan ayat dari QS al-al-Insyiroh, siswa dapat menunjukkan hukum bacaan ro’ yang terdapat pada ayat tersebut
10. Disajikan ayat dari QS al-Mursalat ayat 2, siswa dapat menunjukkan hukum bacaan ayat tersebut
11. Siswa dapat menunjukkan contoh yang mengandung hukum ro’ tarqiq
12. Siswa dapat menentukan huruf isti’la
13. Disajikan surah al-Humazahayat 3. Siswa dapat menentukan hukum bacaan yang terdapat pada ayat tersebut
14. Siswa dapat menentukan arti jawazul wajhain
15. Disajikan beberapa ayat, Siswa dapat menentukan contoh ayat yang terdapat hukum bacaan lam tafkhim
16. Siswa dapat menunjukkan cara yang diajarkan Rasulullah SAW dalam mengatur kehidupan dunia dan akhirat
17. Siswa dapat menunjukkan yang dimaksud dengan “ sehingga ia memperoleh kedua -
duanya” pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari Anas
18.Siswa dapat menunjukkan arti hidup seimbang
19. Disajikan potongan Hadis dari Anas yang diriwayatkan oleh Ibnu Asakir, siswa dapat menunjukkan yang dimaksud dengan potongan hadis itu
20. Disajikan potongan Hadis dari Anas yang diriwayatkan oleh IbnuAsakir ,siswa dapat menunjukkan arti kata pada lafal yang digarisbawahi
21. Disajikan potongan terjemahan HR.MusLim dari Abu Hurairah. Siswa dapat menunjukkan sikap yang harus dilakukan berdasarkan terjemah hadits tersebut
22. Siswa dapat menunjukkan sikap yang harus dilakukan untuk mencapai keseimbangan hidup di dunia dan akhirat
23. Disajikan potongan HR.Muslim dari Abu Hurairah. Siswa dapat menentukan larangan yang terdapat pada hadits tersebut
24. Siswa dapat menterjemahkan potongan HR.Muslim dari Abu Hurairah
25. Siswa dapat menetukan terjemahan hadits padasoal nomor 24
26. Siswa dapat menyebutkan jumlah ayat dalam surah Al-Humazah
27. Siswa dapat menentukan arti dari lafal هُمَزَةِ
28. Disajikan surat al humazahayat 1, siswa dapat menentukan terjemahan ayat tersebut
29. Disajikan surah al-Humazahayat 2, siswa dapat menentukan kandungan ayat tersebut
30. Siswa dapat menetukan ayat dalam surah al-humazah tentang orang yang senang mengumpulkan harta
31. Disajika surah Al-Humazahayat 7. Siswa dapat menentukan informasi yang terdapat pada ayat tersebut
32. Disajikan sebuah informasi surah al-Humazah ayat 9. Siswa dapat menentukan lafal yang sesuai dengan isi informasi tersebut
33. Siswa dapat menyebutkanjumlah ayat dalam surah At-Takatsur
34.Siswa dapat menentukan arti At-Takatsur
35.Disajikan terjemahan surah At-Takatsur ayat 1. Siswa dapat menyebutkan ayat yang sesuai dengan terjemahan tersebut
36.Disajikan terjemahan surah At-Takatsur ayat 2. Siswa dapat menyebutkan ayat yang sesuai dengan terjemahan tersebut
37.Disajikan surah At-Takatsur ayat 6. Siswa dapat menentukan maksud dari ayat tersebut
38. Siswa dapat menyebutkan lafal surah At-Takatsur ayat 4
39. Disajikan surah At-Takatsur ayat 7. Siswa dapat menentukan maksud dari ayat tersebut
40. Disajikan surah At-Takatsur ayat 2. Siswa dapat menyebutkan isi kandungan ayat tersebut
41. Disajikan penggalan HR.ibnu Asakir dari Anas. Siswa dapat menentukan arti penggalan hadits tersebut
42. Siswa dapat menentukan perawi hadits pada nomor 41
43. Disajikan penggalan HR.Ibnu Asakir dari Anas. Siswa dapat menentukan terjemahan penggalan hadits tersebut
44. Disajikan penggalan HR.Ibnu Asakir dari Anas. Siswa dapat menentukan terjemahan penggalan hadits tersebut
45. Siswa dapat menentukan perilaku yang sesuai pada soal nomor 44
46. Disajikan penggalan HR.Muslim dari Abu Hurairah .Siswa dapat menentukankan arti hadits yang bergarisbawah tersebut
47. Disajikan HR.Muslim dari Abu Hurairah yang rumpang. Siswa dapat melanjukkan hadits tersebut
48. Disajikan penggalan HR.Muslim dari Abu Hurairah .Siswa dapat menentukankan arti hadits yang bergarisbawah
49. Siswa dapat menentukan perawi hadits pada soal nomor 48
50. Siswa dapat menetukan perilaku yang sesuai dengan soal nomor 48
JANGAN LUPA BELAJAR ..................
Langganan:
Postingan (Atom)